Langkanya Gas 3 Kg di Eceran Buat Warga Harus Antre Beli ke Pangkalan

Langkanya Gas 3 Kg di Eceran Buat Warga Harus Antre
Antrean Warga Kelurahan Warung Muncang di depan Pangkalan Gas (Rizky Iman/TM)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sejumlah warga mengantre di depan pangkalan gas di Kelurahan Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung, pada Senin (3/2/2025).

Hal tersebut sehubungan dengan mulai langkanya tabung gas LPG 3 Kg di pengecer seperti di warung-warung, menyusul kebijakan yang hanya membolehkan pejualan gas LPG di pangkalan berizin.

Salah seorang warga setempat, Evi (46), mengaku hal tersebut membuatnya ribet. Sebab, sehari-hari dirinya berjualan masakan. Yang biasanya sejak pagi, menu-menu yang dijualnya telah matang, kini sekitar pukul 09.45 WIB baru bisa isi ulang tabung gas-nya.

Sekitar 1 jam Evi mengantre untuk memperoleh tabung gas 3kg. Biasanya dia membeli di warung terdekat.

“Iya, jadi rada ribet saja. Saya di sini antre dari setengah sembilan ini baru dapat,” kata Evi, di lokasi, Senin (3/2/2025).

Evi pun mengaku dalam sepekan, biasanya menghabiskan sekitar 6 buah tabung gas melon itu buat keperluan jualan.

“Ya kalau buat jualan, seminggu enam tabunglah. Hampir satu sehari,” ucapnya

Evi juga mengaku harga tabung gas ukuran 3 kilogram yang dibelinya di pangkalan memang lebih murah dengan harga Rp 16.600.

Namun, dengan harusnya mengantre yang tak sebentar, dirinya mengeluh waktu jualannya jadi harus diatur ulang. Selain itu, Evi juga mengkhawatirkan lansia yang ikut antrean buat memperoleh gas.

“Khawatir kenapa-kenapa, kan udah sepuh, lalu antrenya enggak sebentar. Tadi ngobrol ada yang dari jam delapan malah. Soalnya, nunggu stok tabung gasnya datang dari agen,” ujarnya

Sementara itu, mengenai kebijakan tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung A. Koswara mengatakan itu disebabkan karena rantai penjualan gas LPG 3 KG selama ini dinilai telah kelewat panjang. Sehingga harga saat sampai ke warga jadi lebih mahal ketimbang HET.

BACA JUGA: Saat Gas LPG Melon Langka, Pemerintah Beberkan Sejumlah Alasan?

“Mulai dari distributor, agen, pengecer, ini terlalu panjang sehingga harganya jadi mahal ke masyarakat. Ini kemungkinan ada perubahan cara penyalurannya,” kata A. Koswara

Adapun terkait upaya pengawasan atas adanya larangan pengecer sebelum punya izin dan NIB turut jualan, dia bilang pihaknya masih menunggu arahan dari pusat.

“Kita nunggu ini ya, nunggu pola baru seperti apa. Nanti kalau dari daerah diminta untuk membantu pengendalian, ya kita bantu, sekarang belum ada arahan kesitu,” pungkasnya.

 

(Rizky Iman/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Elena_Rybakina_Paula_Badosa_-_2023_Miami_Open_-_Day_5-DSC_4759
Duel Panas Rybakina vs Badosa Bakal Tersaji di Babak 16 Besar Dubai Tennis Championships 2025
#kaburajadulu, #merantauajadulu
Keponakan Prabowo Usulkan #KaburAjaDulu Diganti #MerantauAjaDulu
Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati
Ini Keputusan ISBI Bandung Terkait Tidak Diizinkannya Teater "Wawancara dengan Mulyono"
Pameran Portofolio UNIBI
Mahasiswa DKV UNIBI Pamerkan Karya Terbaik di Pameran Portofolio "Luminositas"
Ciri-ciri wibu sejati
Bukan Wibu Sejati Kalau Tidak Miliki Ciri-ciri Ini!
Berita Lainnya

1

Mahasiswa DKV UNIBI Pamerkan Karya Terbaik di Pameran Portofolio "Luminositas"

2

Link Live Streaming AC Milan vs Feyenoord Liga Champions Selain Yalla Shoot

3

BREAKING NEWS! Kecelakaan Beruntun Mini Bus Terjadi di Jalan Terusan Buah Batu Bandung

4

THR Pengemudi Ojol, Menaker: Pengusaha Sudah Memahami

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
LG9_7834
Joan Mir Ingin Honda Konsisten di MotoGP 2025
Putri KW Melaju ke Final Hong Kong Open
Putri Kusuma Wardani Naik ke Peringkat 12 Dunia Ranking BWF
Bayern-Munich-v-Celtic-1038x584
Link Live Streaming Bayern Munchen vs Celtic di Liga Champions Selain Yalla Shoot
hqdefault
Link Live Streaming AC Milan vs Feyenoord Liga Champions Selain Yalla Shoot

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.