JAKARTA,TM.ID: Pada tahun 2019, nilai ekspor kratom Indonesia sempat mengalami penurunan 38,74% menjadi US$ 9,95 juta. Kendati demikian, sejak tahun 2019 hingga tahun 2022, nilai ekspor kratom selalu mengalami pertumbuhan dengan trend sebesar 15,92% per tahun.
Kinerja ekspor yang positif tersebut Kembali terjadi di 2023, dimana pada periode Januari-Mei 2023, nilai ekspor kratom Indonesia tumbuh 52,04% menjadi US$ 7,33 juta. Begitu pula dengan volume ekspornya, nilai pertumbuhan sebesar 51,49% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana akan membuka keran ekspor tanaman herbal Kratom.
BACA JUGA : 5 Panduan Tepat Dosis Kratom: Anda Wajib perhatikan
Saat ini Kemendag masih menunggu hasil kajian dari berbagai Lembaga/Kementerian teknis karena daun kratom disebut memiliki kandungan yang dapat dikategorikan narkotika golongan I.
Sebagaimana diketahui, dari sisi sumber daya alam (SDA) daun Kratom di Indonesia memang cukup berlimpah, namun saat ini masih dalam proses penggalian dari sisi substansi tumbuhan Kratom itu sendiri.
Melansir data dari Kementerian Perdagangan pada periode Januari-Mei 2023, inilah 10 negara tujuan ekspornya.
Berikut 10 Negara Tujuan Ekspor Kratom diantaranya:
1. Amarika Serikat
2. Jerman
3. India
4. Republik Czech
5. Jepang
6. Belanda
7. China
8. Korea Selatan
9. Taiwan
10. Uni Emirat Arab
Jika melihat negara tujuan utama ekspor Kratom Indonesia, Amerika Serikat (AS) menduduki urutan pertama pada periode Januari-Mei 2023, yakni sebesar US$4,86 juta dengan proporsi mencapai 66,3% dari total ekspor, diikuti Jerman sebesar US$0,61 juta, India sebesar US$0,44 juta, dan Republik Ceko sebesar US$0,39 juta.
Apa itu Kratom
Untuk diketahui, tanaman ini tumbuh di Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Papua Nugini. Kratom memiliki nama latin Mitragyna Speciosa. Kratom juga memiliki sebutan lain di beberapa negara Asia Tenggara di antaranya ketum, kutuk, atau biak-biak di Malaysia, kratom, kadam, atau ithang di Thailand, purik atau ketum di Kalimantan Barat, kedamba atau kedemba di Kalimantan Timur, dan sapat atau sepat di Kalimantan Tengah dan Selatan.
Kratom tumbuh di daerah dengan tanah yang sedikit basah. Tanaman Kratom berbentuk pohon perdu dengan tinggi mencapai ± 15 m, dengan cabang menyebar lebih dari ± 4,5 m, memiliki batang yang lurus dan bercabang, memiliki bunga kuning dan berkelompok berbentuk bulat.
Daun kratom memiliki warna hijau gelap dang mengkilap, halus, dan berbentuk bulat telur melancip. Daun dapat tumbuh sepanjang lebih dari 18 cm dan lebar 10 cm.
Di Indonesia, Kratom menjadi tanaman endemik yang tumbuh di sejumlah wilayah di Kalimantan. Masyarakat telah memanfaatkan Kratom selama berabad-abad sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
(Usamah)