Guru Hingga Alumni Bersatu Lawan Sengketa Lahan Sekolah Smansa Bandung

Penulis: Rizky

Sengketa Lahan Sekolah Smansa
Para siswa Smansa saat istirahat pembelajaran (Rizky Iman/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — SMAN 1 (Smansa) Bandung bersatu, mulai dari siswa, guru, orang tua, hingga alumni, bersatu untuk menyuarakan penolakan terhadap sengketa lahan yang mengancam keberlangsungan sekolah mereka.

Mereka dengan tegas mengatakan Smansa bukan sekedar bangunan, tetapi simbol perjuangan, kebersamaan, dan masa depan pendidikan yang harus dipertahankan. Kesatuan suara ini menggema sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan yang dapat merusak masa depan generasi penerus.

Ketua OSIS SMAN 1 Bandung, Tarisha Oiqa Surya Putri mengatakan sekolah merupakan tempat bagi siswa untuk berkembang dan meraih cita-cita.

Tarisha juga menekankan Smansa bukan hanya sekedar tanah atau bangunan fisik, melainkan ruang bagi ribuan siswa untuk membentuk karakter, menimba ilmu, dan menciptakan inovasi.

“Kita di sini bersatu untuk mempertahankan Smansa. Sekolah bukan sekadar tanah yang bisa diklaim begitu saja. Ini adalah tempat kami belajar, berkarya, dan membangun masa depan, pendidikan adalah hak yang harus dijaga, dan segala bentuk ancaman terhadap sekolah harus dilawan bersama,” kata Tarisha Oiqa Surya, Rabu (12/3/2025).

Rasa solidaritas ini pun disuarakan oleh Wakil Ketua OSIS, Klemens Azarya Ludwig Pram yang menilai sengketa lahan tersebut menciptakan ketidakpastian bagi siswa.

Klemens juga mengungkapkan kekhawatiran siswa semakin besar, terutama mengenai masa depan pendidikan mereka.

“Kita disini ingin tetap belajar dengan tenang tanpa harus khawatir kehilangan sekolah kami. Jika lahan ini diambil, ke mana kami akan pergi? Smansa adalah rumah kedua bagi kami,” ujar Klemens

Dirinya juga menegaskan situasi ini menimbulkan kecemasan yang nyata, dimana siswa hanya ingin menuntut ilmu tanpa diganggu oleh permasalahan hukum yang tak seharusnya terjadi.

Dukungan penuh datang dari para orang tua siswa, termasuk Imas Khotimah yang berharap pemerintah Provinsi Jawa Barat segera turun tangan untuk menyelesaikan konflik ini.

“Smansa memiliki hak pakai yang sah atas lahan ini sejak 1999. Kami meminta Gubernur Jawa Barat, Bapak Dedi Mulyadi, untuk membela hak pendidikan anak-anak kami. Smansa adalah sekolah unggulan yang telah mencetak banyak generasi berprestasi, dan kami tidak akan tinggal diam,” harap Imas.

Selain itu, Imas juga menekankan pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan fasilitas pendidikan tidak terganggu oleh sengketa yang tidak berpihak terhadap kepentingan umum.

Sedangkan, Siswa SMAN 1 Bandung, Galuh Sophia Mugiono mengatakan pentingnya mempertahankan identitas dan sejarah Smansa.

Menurutnya, Smansa bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi juga wadah di mana para siswa membangun karakter dan komunitas.

“Sekolah ini lebih dari sekadar bangunan. Kami tumbuh dan belajar di sini, membangun persahabatan, dan merajut impian. Jika direlokasi, belum tentu kami mendapatkan lingkungan yang sama. Kami tidak akan menyerah,” kata Galuh.

 

BACA  JUGA: 

Alumni SMAN 1 Bandung Siap Kawal Hak Pendidikan

Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung: Perkumpulan Lyceum Kristen Gugat Hak Kepemilikan

 

Galuh menambahkan relokasi bukanlah solusi yang tepat karena akan menghilangkan nilai historis dan ikatan emosional yang telah terbentuk selama bertahun-tahun.

Selain itu, Galuh juga menambahkan momentum bulan Ramadan ini semakin memperkuat persatuan keluarga besar Smansa. Doa dan dukungan terus mengalir dari siswa, guru, alumni, dan masyarakat sekitar.

Dirinya percaya dengan kebersamaan dan tekad yang kuat, keputusan hukum akan berpihak pada kepentingan pendidikan.

“Smansa akan tetap berdiri kokoh, dan Smansa akan terus bertahan! Dengan semangat Smansa Bersatu yang terus membara, kita bertekad untuk melawan segala upaya yang mengancam keberlangsungan sekolah tercinta,” pungkasnya.

 

(Rizky Iman/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
ormas tni
Ormas Hadang Mobil TNI di Magelang, Netizen: Mau Dibilang Gagah?
retret kepala sekolah bogor
329 Kepala Sekolah Baru Kabupaten Bogor Diwajibkan Ikut Retret
penghasilan bos Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon - Instagram BPBD Jabar
Polisi Selidiki Berapa Penghasilan Bos Tambang Gunung Kuda Cirebon
Gelar Pesta Ulang Tahun Umuh Muchtar
Gelar Pesta Ulang Tahun, Umuh Muchtar Masih Bertekad Membawa Persib Meraih Juara di Musim Depan
guru ngaji cabul, polres garut
Polres Garut Tangkap Oknum Guru Ngaji, Diduga Cabuli 10 Anak di Cikajang
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

2

Di Balik Keramaian

3

Penjaga Roda Terakhir

4

19 Korban Berhasil Dievakuasi, Tim Gabungan Hadapi Kendala Longsor Susulan Gunung Kuda Cirebon

5

Silaturide With Mas Pram
Headline
jam malam bandung
Jam Malam di Bandung Berlaku Hari Ini, Satpol PP dan Dishub Diterjunkan!
ukuran rumah bersubsidi diperkecil
Duh, Ukuran Rumah Subsidi Akan Diperkecil?
sekolah jam 6 pagi
LPA Jabar Soroti Kebijakan Anak Sekolah Masuk jam 6 Pagi
Truk Fuso Tubruk Gerbang Tol Ciawi 2 Bogor
Truk Fuso Tubruk Gerbang Tol Ciawi 2 Bogor

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.