Penamaan Kantor Gubernur Jabar di Cirebon Tuai Kritik, Pemerhati Budaya Pertanyakan Identitas Lokal

Penulis: Vini

Kantor Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi. (Instagram/dedimulyadi71)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Penggantian nama gedung yang direncanakan akan menjadi kantor Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Kota Cirebon tua kritikan.

Diketahui, Gedung Negara yang beralamat di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon disiapkan sebagai salah satu kantor Gubernur Jawa Barat. Kemudian, gedung tersebut dipoles dan diganti penamaannya menjadi gedung Bale Jaya Dewata.

Penggantian nama menjadi Bale Jaya Dewata tersebut langsung mendapat respon dari para pemerhati sejarah. Pasalnya, para budayawan bertanya-tanya asal-usul penamaan nama pengganti gedung tersebut yang tidak memiliki unsur Cirebon di dalamnya.

“Kemarin-kemarin itu saya dapat kabar dari teman-teman pegiat sejarah dan budaya Cirebon. Kemudian saya dikirimi foto, kantor Gubernur di bawahnya (ada tulisan) Bale Jaya Dewata. Penamaan ini dasarnya apa?” kata salah satu pemerhati sejarah dan budaya Cirebon, Jajat Sudrajat, dikutip Minggu (27/4/2025).

“Dan yang bikin saya kaget, kok tidak ada orang Cirebon yang diajak bicara (Membahas penamaan kantor Gubernur Jawa Barat),” sambung Jajat.

Jajat tidak mempermasalahkan pemakaian gedung itu sebagai kantor gubernur. Hanya saja, dia ingin penamaan gedung menggunakan unsur khas dari Cirebon. Padahal menurutnya, banyak nama tokoh Cirebon yang bisa digunakan untuk penamaan gedung itu.

“Kita banyak kok tokoh-tokoh Cirebon. Contohnya ada Panembahan Losari, bagaimana karya seni dia. Kemudian bagaimana kegagahan Pangeran Cucimanah,” ucap Jajat.

Senada disampaikan oleh pemerhati budaya Cirebon lainnya, Raden Chaidir Susilaningrat. Menurutnya, penamaan gedung bersejarah tersebut sebaiknya dilakukan melalui proses musyawarah yang melibatkan seluruh pihak terkait di bidang kebudayaan.

“Penamaan gedung bersejarah semestinya dimusyawarahkan dengan semua pihak terkait, dalam hal ini stake holder kebudayaan, mengingat misi dari penamaan gedung itu yang tentunya berkaitan dengan upaya pelestarian warisan budaya bangsa,” kata dia.

“Tokoh-tokoh masyarakat, budayawan dan para pegiat budaya lokal juga perlu dilibatkan agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal,” kata Chaidir menambahkan.

Muncul kritikan soal penamaan kantor gubernur, Pemerintah Kota Cirebon buka suara. Menurut Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, Gedung Negara merupakan aset milik Pemprov Jawa Barat. Dia pun menyebut akan menampung masukan terkait penamaan kantor gubernur tersebut.

“Jadi kalau memang ada masukan dari teman-teman budayawan, ya nanti bisa kita tampung atau mungkin kita bisa diskusi dengan pak gubernur terkait dengan nama (kantor gubernur),” kata Agus di Cirebon, dikutip Minggu (27/4/2025).

“Itu bisa dikomunikasikan sebenarnya. Kalau memang ada pendapat yang disampaikan dari hasil urun rembuk teman-teman budayawan, bisa disampaikan ke kami atau bisa disampaikan langsung ke beliau (gubernur),” ujarnya.

Penamaan Bale Jaya Dewata untuk kantor Gubernur Jawa Barat menurut Jajat diambil dari nama lain Prabu Siliwangi yakni Jaya Dewata. Nama itu kata Jajat adalah sosok Prabu Siliwangi muda sebelum naik tahta dan menjadi Raja Kerajaan Pajajaran.

“Jaya Dewata ketika muda namanya Raden Pamanahrasa. Setelah beliau dinobatkan menjadi raja, namanya diganti menjadi Prabu Jaya Dewata dengan gelar Prabu Siliwangi,” terang Jajat di Kota Cirebon, baru-baru ini.

Baca Juga:

Program DAKOCAN Pemkab Cirebon, 420 Ribu KIA Telah Dicetak

Apa Itu Program ‘DAKOCAN’  yang Diluncurkan Pemkab Cirebon?

Meski mengakui jika Jaya Dewata sebagai orang tua dari tokoh-tokoh Cirebon, Jajat menyebut, penamaan itu sebaiknya menggunakan nama tokoh-tokoh yang erat kaitannya dengan Cirebon. Ia juga menyebutkan penamaanya, harusnya disesuaikan dengan lokasi.

“Gedung Negara atau orang mengenalnya gedung eks Keresidenan atau gedung Bakorwil itu kepemilikannya memang provinsi, tapi kan lokasinya di Cirebon,” tutup Jajat.

(Virdiya/)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
BTR Light
Setelah Satu Musim Bersama, BTR Light Resmi Pamit dari Bigetron
youtube-ios-app
30 Persen Konten YouTube Terancam Tak Bisa Dimonetisasi Mulai 15 Juli 2025
Swasembada susu
Pemerintah Tetapkan Target Swasembada Susu Tahun 2029
Lisa Mariana
Lisa Mariana Akui Dirinya Pemeran Video Asusila, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
Conor McGregor Mundur dari UFC 303
Conor McGregor Siap Kembali ke UFC di Tengah Skandal Seksual?
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

3

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Kompromi atau Tekanan? Ekspor RI Terkena Tarif 19% dari AS
Headline
HUT RI ke-80
Istana: HUT RI ke-80 Bakal Digelar di Jakarta
Cegah Penjualan Bayi di Bandung, Pemkot Perketat Pengawasan Rumah Sakit dan Identitas Kelahiran
Cegah Penjualan Bayi di Bandung, Pemkot Perketat Pengawasan Rumah Sakit dan Identitas Kelahiran
Batu Bertulis di Cimaung Diteliti Disbudpar Kota Bandung
Diduga Prasasti Kuno, Batu Bertulis di Cimaung Diteliti Disbudpar Kota Bandung
mpls ajaran 2025 2026-3
Kemendikdasmen Wanti-wanti Soal TNI-Polri Ikut MPLS di Jabar

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.