KPK Tahan 6 Orang Tersangka Korupsi Proyek Gedung Olahraga dan Samsat Kalimantan Selatan

OTT KPK Korupsi kalimantan selatan
(Instagram KPK)

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kecuali Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor (SHB), Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menahan enam orang tersangka yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa (PBJ).

Sahbirin Noor beserta keenam orang tersebut terjerat kasus dugaan korupsi pada proyek pengadaan gedung olahraga dan samsat Provinsi Kalimantan Selatan periode 2024-2025.

Keenam orang tersebut, kini mengenakan rompi jingga bertuliskan “Tahanan KPK” setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh KPK untuk menjalani proses hukum terkait dugaan tindak pidana korupsi.

“KPK selanjutnya melakukan penahanan terhadap enam Tersangka untuk 20 hari terhitung mulai tanggal 7 Oktober sampai dengan 26 Oktober 2024,” kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, seperti dilansir Antara, Selasa (8/10/2024).

Kadis PUPR Kalimantan Selatan Ahmad Solhan (SOL), Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kalimantan Selatan Yulianti Erlynah (YUL), Bendahara Rumah Tahfidz Darussalam Ahmad (AMD), dan Plt. Kabag Rumah Tangga Gubernur Kalimantan Selatan Agustya Febry Andrean (FEB).

BACA JUGA: Puluhan Miliar Diamankan KPK dalam OTT Kalimantan Selatan

Selain itu masih dua tersangka lainnya yang berasal dari pihak swasta yakni Sugeng Wahyudi (YUD) dan Andi Susanto (AND).

Selain enam tersangka di atas, KPK juga telah menetapkan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor (SHB) sebagai tersangka dalam kasus yang sama.

Meski demikian, pihak KPK belum melakukan penahanan terhadap Sahbirin Noor. Pihak KPK selanjutnya akan melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan terkait perkara tersebut.

Keenam orang yang berstatus sebagai penyelenggara negara tersebut dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau b, Pasal 11, atau 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sedangkan dua pihak swasta tersebut dijerat dengan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tidar Jabar Siap Menangkan Paslon Partai Gerindra
Tidar Jabar Siap Menangkan Paslon Partai Gerindra
Umi Pipik Jetski
Umi Pipik Bermain Jetski Berbusana Syar'i di Danau Toba, Abidzar Al-Ghifari Kaget!
Dandan Riza Wardana
Dandan Riza Didoakan Menang Pilwalkot Bandung oleh KH Aceng Dudung
mary jane bebas-1
Yusril Ihza Bantah Pembebasan Mary Jane dari Hukuman Mati!
bank bjb TNI AL
bank bjb Tandatangani PKS Penggunaan Produk dan Jasa Layanan Perbankan dengan TNI AL
Berita Lainnya

1

Fakta Valhalla Spectaclub Surabaya Milik Ivan Sugianto, Bikin Bising?

2

Link Live Streaming Indonesia vs Arab Saudi Selain Yalla Shoot, Status Garuda Wajib Menang!

3

Jumlah Bakteri di Keyboard Laptop Lebih dari Toilet? Simak Cara Bersihkannya

4

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

5

Lex Wu Bongkar Chat Putra Ivan Sugianto, Ancam Korban Intimidasi di Sekolah dan Rumah!
Headline
Alat pembuat hasish narkoba
Ada di Bali, Pabrik Narkoba Jenis Hasish Senilai Rp 1,5 Triliun
Wapres Gibran Seru Konflik Pilkada Sampang Tak Terulang
Wapres Gibran Minta Konflik Pilkada Sampang Tak Terulang di Daerah Lain
Marselino Ferdinan Diklaim Asal Malaysia
Cetak Dua Gol Untuk Timnas Marselino Ferdinan Diklaim Asal Malaysia, Nah Loh Kok Bisa?
Timnas Jepang Masih Perkasa Setelah Bungkam China 3-1
Timnas Jepang Masih Perkasa Setelah Bungkam China 3-1