BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan penyidik Polda Metro Jaya masih menunggu hasil laboratorium forensik untuk menentukan secara pasti penyebab kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan.
Sigit mengatakan penyebab kematian Arya Daru akan diputuskan setelah ada hasil dari scientific crime investigation.
“Penelitian dilakukan secara mendalam supaya kemudian nanti pada saat diputuskan merupakan kesimpulan berdasarkan scientific crime investigation,” ujarnya kepada wartawan di PTIK, Jakarta, dikutip Jumat (18/7/2025).
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri itu menegaskan tim penyidik akan berupaya maksimal untuk mengungkap secara jelas dan menyeluruh penyebab kematian Arya.
“Saya kira anak buah saat ini, khususnya Polda Metro sedang bekerja keras dan mudah-mudahan hasilnya bisa segera keluar,” jelasnya.
Kapolri menegaskan tidak terdapat hambatan dalam proses penyelidikan kasus kematian Arya. Ia menyatakan penyidik dari Polda Metro Jaya masih terus melakukan pendalaman. Di sisi lain, pemeriksaan dari tim kedokteran serta laboratorium forensik juga tetap berlangsung untuk memastikan hasil yang akurat.
“Tentunya semuanya harus kita kumpulkan jadi satu untuk nanti kemudian menjadi kesimpulan terkait dengan peristiwa yang terjadi,” ujarnya.
Ia meminta untuk menunggu hasil dari pemeriksaan tersebut.
“Apakah peristiwa pidana atau kah peristiwa yang lain, jadi ditunggu saja karena memang prosesnya harus seperti itu,” imbuhnya.
Oleh karenanya Sigit mengatakan pihaknya tidak terburu-buru mengungkap kasus kematian Arya. Ia menginginkan agar penyelidikan dilakukan secara cermat untuk membuat terang benderang perkara.
“Lebih pada posisi kita ingin lebih cermat yang kedua juga kita ingin menunggu seluruh hasil tuntas,” tuturnya.
“Kemudian ini semuanya bisa dipadukan untuk kemudian bisa dipertanggungjawabkan ke publik,” sambungnya.
Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat muda ahli di Kementerian Luar Negeri RI, ditemukan meninggal dunia dengan kondisi wajah tertutup isolasi di sebuah kamar kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7) sekitar pukul 08.30 WIB.
Berdasarkan pemeriksaan awal, pihak kepolisian tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Selain itu, seluruh barang milik korban juga dilaporkan masih lengkap, tidak ada yang hilang.
Hingga kini, polisi belum menemukan dugaan adanya unsur pembunuhan dalam kasus ini. Dari keterangan sang istri, diketahui bahwa korban memiliki riwayat penyakit GERD dan kolesterol.
Baca Juga:
Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru, Ada Dugaan Bunuh Diri
Puan Maharani Desak Penegak Hukum Usut Tuntas Kematian Diplomat Kemlu
Meski demikian, penyebab pasti kematian korban masih menunggu hasil autopsi, termasuk pemeriksaan lanjutan melalui analisis histopatologi dan toksikologi.
Penanganan kasus ini kini berada di bawah kewenangan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyampaikan bahwa hasil akhir penyelidikan terkait penyebab kematian korban ditargetkan selesai dalam waktu satu pekan.
(Virdiya/)