JAKARTA,TM.ID: Anggota Komisi VI DPR RI, Luluk Nur Hamidah mensinyalir kenaikan harga beras yang liar tak terkendali belakangan ini akibat ulah kartel.
Luluk Nur Mahidah berharap kartel beras atau mafia permainan pedagang itu segera dibongkar pemerintah dengan tindakan hukum yang tegas.
sebagaimana diketahui, belakangan ini kenaikan harga beras di Indonesia belakangan ini mengalami kenaikan, yang bahkan jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET).
Lebih parahnya, HET yang ditetapkan pemerintah itu mencetak rekor baru dengan harga yang tak pernah terjadi sebelumnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun terjun langsung memeriksa stok beras ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan gudang Perum Bulog terkait kondisi harga yang tak wajar tersebut.
Pasca peninjauan Presiden, kemudian kepergok terjadinya penumpukan stok beras di kedua lokasi tersebut.
“Apalagi bagi masyarakat yang kehidupannya baru bisa memulai dari pandemi, maka kenaikan harga beras ini udah nggak wajar,” demikian kata Luluk Nur Hamidah, dikutip dari Parlementaria, Kamis (22/2/2024).
Sebagai wakil rakyat, Luluk mendesak pemerintah untuk melakukan operasi pasar (OP) demi meringankan beban masyarakat. Apabila terbukti adanya kartel beras yang sudah berpraktek sekian tahun, bahkan satu dekade, maka harus dibongkar.
“Kasihan masyarakat umum. Apalagi bagi masyarakat yang kehidupannya baru merayap ya untuk bisa memulai dari pandemi, maka kenaikan harga beras ini udah nggak wajar,” katanya.
BACA JUGA: Satgas Pangan Polri Pastikan Harga Beras Turun Sebelum Ramadhan
Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) No 7/2023, HET beras berlaku sejak Maret 2023 adalah:
1.Rp. 10.900/kg untuk beras medium dan Rp 13.900/kg untuk beras premium di Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi.
2. HET beras di Zona 2 yang meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan dipatok Rp 11.500/kg (beras medium) Rp 14.400/kg (beras premium.
3. Sementara di zona ke-3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp 14.800/kg.
Adapun harga beras medium produksi lokal di PIBC per Rabu (21/2/2024), dipatok di Rp14.000-Rp15.200 per kg. Sementara beras premium di kisaran Rp16.500-Rp17.000 per kg. Artinya, harga beras medium dan premium lokal saat ini sudah jauh melampaui HET.
(Aak)