BANDUNG,TM.ID: Harga rokok di pasaran berpotensi naik pada 2024 mendatang, di mana kenaikan ini menyusul tarif cukai rokok yang rata-rata naik 10 persen.
Selain rokok konvensional, rokok elektrik juga ikut merangkak naik. Hal itu sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 191 Tahun 2022.
Akan tetapi, untuk untuk rokok sigaret kretek tangan (SKT) kenaikkan menunjukkan lebih rendah dengan tarif cukai sebesar lima persen.
BACA JUGA: FEB UI Sebut Kenaikan Cukai Rokok Solusi Cegah Stunting
“Penetapan kembali dilakukan dengan memperhatikan tarif cukai untuk jenis haisl tembakau, golongan pengusaha pabrik hasil tembakau, golongan pengusaha pabrik hasil tembakau, dan harga jual eceran per batang atau gram,” bunyi Pasal II PMK 191 Tahun 2022, dikutip Selasa (27/12/2023).
Adapun kenaikan rokok elektrik telah diatur dalam PMK Nomor 192 Tahun 2022. Pengaruh dari penyesuain tarif cukai itu, pemerintah juga mengatur batas jual rokok eceran.
Hal itu diatur dalam PMK Nomor 191 Tahun 2022 dan PMK Nomor 192 Tahun 2023.
Harga Rokok Mulai 1 Januari 2024
Melansir beberapa sumber, berikut rincian harga rokok yang mulai berlaku 1 Januari 2024:
Sigaret kretek mesin (SKM)
– Golongan I: Paling rendah Rp 2.260
– Golongan II: Paling rendah Rp 1.380
Sigaret putih mesin (SPM)
– Golongan I: Paling rendah Rp 2.380
– Golongan II: Paling rendah Rp 1.465
Sigaret kretek tangan (SKT) atau sigaret putih tangan (SPT)
– Golongan I: Paling rendah Rp 1.375 – Rp 1.980
– Golongan II: Paling rendah Rp 865
– Golongan III: Paling rendah Rp 725
Sigaret kretek tangan filter (SKTF) atau sigaret putih tangan filter (SPTF)
– Tanpa golongan: Paling rendah Rp 2.260
Sigaret kelembak kemenyan (KLM)
– Golongan I: Paling rendah Rp 950
– Golongan II: Paling rendah Rp 200
Jenis tembakau iris (TIS)
– Golongan I: Paling rendah Rp 1.375 – Rp 1.980
– Golongan II: Paling rendah Rp 865
– Golongan III: Paling rendah Rp 725
Sigaret kretek tangan filter (SKTF) atau sigaret putih tangan filter (SPTF)
– Tanpa golongan: Paling rendah Rp 2.260
Sigaret kelembak kemenyan (KLM)
– Golongan I: Paling rendah Rp 950
– Golongan II: Paling rendah Rp 200
Jenis tembakau iris (TIS)
– Tanpa Golongan: Lebih dari Rp 275
– Tanpa golongan: Lebih dari Rp 180 – Rp 275
– Tanpa golongan: Paling rendah Rp 55 – Rp 180
Jenis rokok daun atau klobot (KLB)
– Tanpa golongan: Paling rendah Rp 290
Jenis cerutu (CRT)
– Tanpa golongan: Lebih dari Rp 198.000
– Tanpa golongan: Lebih dari Rp 55.000 – Rp 198.000
– Tanpa golongan: Lebih dari Rp 22.000 – Rp 55.000
– Tanpa golongan: Lebih dari Rp 5.500 – Rp 22.000
– Tanpa golongan: Paling rendah Rp 495 – Rp 5.500
Rokok elektrik
– Rokok elektrik padat: Rp 5.886 per gram
– Rokok elektrik cair sistem terbuka: Rp 1.121 per mililiter
– Rokok elektrik cair sistem tertutup: Rp 39.607 per cartridge
Hasil pengolahan tembakau lainnya
– Tembakau molasses: Rp 242
– Tembakau hidup: Rp 242
– Tembakau kunyah Rp 242.
(Saepul/Aak)