Butuh Waktu 2 Bulan, Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Rampung Agustus!

Penulis: Anisa

penulisan ulang sejarah Indonesia
(Janabar)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyatakan waktu 2 bulan cukup untuk menyelesaikan penulisan ulang sejarah Indonesia. Dengan demikian, penulisan ulang sejarah ditargetkan rampung pada Agustus 2025.

“Selesainya nanti bulan Agustus, tetapi kita akan ada uji publik,” ungkap Fadli di Denpasar, Bali, Sabtu (7/6/2025).

Meski belum mengetahui secara pasti sejauh mana progres kerja tim penulis, Fadli mengaku mempercayakan prosesnya kepada sejarawan dari berbagai perguruan tinggi. Ia menyebut penulisan ulang ini tidak dilakukan dari nol.

“Kita tidak menulis sejarah dari nol, tentu saja dari apa yang sudah pernah ditulis sebelumnya, dan kita sudah lama tidak menulis sejarah paling tidak dari yang diterbitkan oleh pemerintah itu terakhir pada era pemerintahan Pak Habibie, sudah 26 tahun yang lalu,” jelasnya.

Fadli menegaskan bahwa penulisan sejarah kali ini tidak bertujuan mengungkit kesalahan masa lalu, melainkan menyoroti pencapaian bangsa dari sudut pandang nasional.

“Jadi, Indonesia sentris ya bukan perspektif kolonial sehingga yang menulis sejarah adalah profesional ya sejarawan bukan aktivis, bukan politisi,” tegas mantan Wakil Ketua DPR RI itu.

Fadli juga mengungkapkan bahwa ia menerima masukan dari Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, saat menghadiri pameran foto Guntur Soekarnoputra di Jakarta pada sore hari yang sama.

Baca Juga:

Menyoal Penulisan Ulang Sejarah, PDIP: Pemerintah Jangan Menutup Fakta!

Anggaran Rp 9 Miliar Disetujui Untuk Penulisan Ulang Buku Sejarah

Megawati menyampaikan kekhawatirannya bahwa narasi sejarah sering kali terputus dan lebih banyak berpusat pada era Orde Baru.

Ia pun menyarankan agar perbedaan pandangan dalam sejarah diterima dan berencana mengumpulkan sejarawan untuk mendiskusikannya. Menanggapi hal tersebut, Fadli menyambut baik pandangan Megawati.

“Tidak ada masalah, memang kita harus mempunyai perspektif, kalau saya kecenderungan apalagi 80 tahun Indonesia merdeka, perspektif Indonesia itu sangat penting jadi bukan perspektif kolonialis dan bukan perspektif golongan, bukan perspektif tertentu,” ujarnya.

(Anisa Kholifatul Jannah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Energi Gelombang Laut
Belum Termanfaatkan, Indonesia Lirik Pengembangan Energi Gelombang Laut
Kecelakaan maut di Bogor
Kecelakaan Maut di Jalan Raya Bogor, 2 Orang Tewas Diduga Pulang Dari Pendakian
Beckham Putra Akui Ada Peran Bojan Hodak di Balik Penampilan Gemilang Bersama Timnas Indonesia 
Beckham Putra Akui Ada Peran Bojan Hodak di Balik Penampilan Gemilang Bersama Timnas Indonesia 
Megawati Soekarno
Megawati Ungkap Jasa Soekarno-Hatta: Kalau Nggak Ada, Masih Jadi Budak!
Pemakzulan Gibran
PKS Respon Pemakzulan Gibran: Cermin Demokrasi
Berita Lainnya

1

Strategi Memenangkan Persaingan Bisnis di Era VUCA

2

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

3

Tatap Piala Presiden, Persib Ingin Hasil Terbaik Sebelum Pemusatan Latihan Ke Luar Negeri

4

SteelSeries Arctis Nova 3 Wireless Resmi Rilis, Manjakan Para Gamer dengan Dual Konektivitas

5

YouTube Uji Tampilan Baru Tanpa Tanggal Upload dan Jumlah Views, Transparansi Dikorbankan?
Headline
Marc Klok Sepakat Tetap Bersama Persib Sampai 2027
Marc Klok Sepakat Tetap Bersama Persib Sampai 2027
Timnas Indonesia
Sindiran Halus Lindswell Kwok Terkait Hadiah Jam Mewah untuk Timnas Indonesia
Portugal
Link Live Streaming Portugal vs Spanyol Final UEFA Nations League 2025 Selain Yalla Shoot
Jerman vs Prancis
Live Streaming Jerman vs Prancis Duel Perebutan Juara 3 UEFA Nations League 2025 Selain Yalla Shoot

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.