BANDUNG, TEROPONGMEDIA. ID — Setiap perayaan Idul Adha, umat Muslim mendapatkan daging kurban yang harus dibersihkan dari darah karena dianggap najis dalam ajaran Islam.
Kendati begitu, menurut pendakwah Buya Yahya, darah yang ada dalam daging setelah penyembelihan dimaafkan dan tidak perlu dibersihkan secara berlebihan
Meskipun darah dalam daging dimaafkan, tidak ada salahnya untuk membersihkan daging dari darah jika ada kekhawatiran mengenai najis. Buya Yahya menambahkan, jika ingin dicuci, pastikan daging dicuci hingga bersih.
Membersihkan Daging Kurban Menurut Islam
Berikut adalah langkah-langkah membersihkan daging kurban dari darah:
BACA JUGA: Ini Alternatif Wadah Daging Kurban, Hindari Plastik!
- Letakkan daging dalam wadah seperti baskom
- Tuang air ke dalam baskom hingga menutupi daging
- Aduk daging dalam air untuk melunturkan darah yang menempel
- Angkat daging dan pisahkan dari airnya. Air yang digunakan untuk mencuci akan menjadi najis karena terkontaminasi darah, tetapi dagingnya sudah bersih
- Dengan cara ini, daging bisa diproses lebih lanjut atau disimpan dengan tenang, sesuai dengan ajaran Islam mengenai kebersihan dan najis
“Yang namanya daging dipotong, di dalamnya itu pasti ada darah. Darah itu dimaafkan,” ujar Buya Yahya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Potensi Daging Terpapar Bakteri
Di sisi lain, Menurut RSA UGM, daging kurban sebaiknya dicuci jika ingin langsung dimasak. Proses penyembelihan dan pemotongan daging memungkinkan bakteri menempel pada permukaan daging.
Dengan mencuci daging, bakteri dan kotoran bisa dibersihkan, menjadikan daging lebih higienis sebelum dimasak.
Sebaliknya, jika daging akan disimpan, hindari mencucinya. Langsung simpan daging di dalam kulkas dengan suhu 0 derajat Celcius untuk menjaga kualitas dan kebersihan daging.
(Saepul/Aak)