BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tingginya potensi gempa di provinsi Jawa Barat, terutama dari patahan aktif Sesar Lembang, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengambil langkah memperkuat sistem pemantauan gempa di wilayah Jawa Barat dengan menambah jumlah sensor seismik.
“Pada tahun 2019, kita hanya memiliki kurang dari 10 sensor. Tahun ini jumlahnya sudah mencapai 33 dan tersebar di berbagai wilayah Jawa Barat,” kata Ketua Tim Bidang Pelayanan Data dan Stasiun Informasi BMKG Bandung, Virga Librian, Minggu (22/6/2025).
Virga menegaskan penambahan alat pendeteksi gempa merupakan bagian dari strategi mitigasi bencana yang harus terus diperkuat. Mengingat tingkat kerawanan gempa di wilayah Jawa Barat tergolong tinggi, ia menilai penguatan sistem peringatan dini menjadi kebutuhan mendesak dan harus dilakukan secara bertahap.
Salah satu ancaman utama yang diwaspadai adalah aktivitas Sesar Lembang, patahan aktif sepanjang 29 kilometer yang membentang dari Kabupaten Bandung hingga Bandung Barat. Sesar ini berpotensi memicu gempa besar dengan magnitudo antara 6,5 hingga 7.
Jika terjadi pergerakan signifikan, getaran dari sesar ini diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan dengan intensitas mencapai 6 hingga 8 MMI di sejumlah wilayah, seperti Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Purwakarta. Sementara itu, wilayah Sumedang diperkirakan mengalami dampak guncangan di kisaran 5 hingga 6 MMI.
Virga juga menyoroti pentingnya memperkuat infrastruktur bangunan vital, khususnya di Sumedang yang pernah dilanda gempa pada tahun sebelumnya. Ia menekankan bahwa fasilitas publik seperti sekolah dasar, rumah sakit, serta gedung pemerintahan perlu menjadi prioritas utama dalam upaya penguatan struktur bangunan.
“Kalau bangunan penting lumpuh saat bencana, kita akan kesulitan. Harus ada pemetaan rinci terhadap zona risiko gempa bumi akibat Sesar Lembang,” tegasnya.
Ia turut mendorong penerapan langkah-langkah mitigasi sejak awal, seperti edukasi kebencanaan kepada masyarakat, penyediaan jalur evakuasi yang jelas serta pemasangan rambu-rambu penunjuk arah.
Baca Juga:
Gempa Sesar Lembang Mengancam, Ini Dampaknya!
Sejarah Sesar Lembang, Ancaman Tersembunyi Dibalik Keindahan
Di samping itu, penguatan kapasitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga dinilai krusial dalam menghadapi potensi bencana di masa depan.
“Penting adanya SOP kedaruratan dan pelatihan yang dilakukan secara rutin. Koordinasi antarlembaga juga harus ditingkatkan,” ucap Virga.
(Virdiya/Budis)