Rupiah Masih Merana, Diprediksi Rp 15.850 Sampai Rp 15.930 per Dolar AS

Rupiah Berpeluang Menguat
Ilustrasi -Rupiah Berpeluang Menguat (Pixabay)

Bagikan

JAKARTA.TM.ID: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini Kamis (26/10/2023).Rupiah diprediksi akan mengalami fluktuasi atau berisiko ditutp melemah di angka Rp 15.850 sampai Rp15.930 per dolar AS.

Sementara itu, pada Rabu (25/10/2023) kemarin nilai rupiah kembali melemah di posisi Rp 15.870 per dolar AS atau turun sebesar 0,13 persen, setelah sempat berhasil menguat pada hari sebelumnya. Selain itu, pelemahan rupiah tersebut terjadi karena indeks dolar AS yang turun tipis 0,01 persen atau 0,01 menuju level 106,26 persen.

“Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga terpantau melemah dalam hadapan dolar AS. Sebagai contoh, won Korea mengalami pelemahan sebesar 0,47 persen, peso Filipinan turun 0,17 persen, dolar Taiwan merosot 0,31 persen, dan yuan China juga mengalami koreksi sebesar 0,06 persen,” kata pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi dalam risetnya, Kamis (26/10/2023).

BACA JUGA: Pengamat: Jangan Panik, Jika Rupiah Anjlok Rp16 Ribu Tak Berdampak Buruk Bagi Ekonomi Indonesia

Selanjutnya, ada beberapa mata uang lainnya berhasil menguat pada akhir perdangan hari itu. Yen Jepang naik tipis 0,01 persen, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen dolar Singapura menguat 0,01 persen rupee India naik 0,04 persen, ringgit Malaysia naik 0,05 persen, kemudian baht Thailand melemah 0,07 persen.

Dia menjelaskan, lemahnya rupiah dari imbas hasil Treasury atau obligasi Amerika Serikat yang terus mengalami kenaikan, mendekati level 5 persen, maka ini menimbulkan kekhawatiran bahwa suku bunga yang tinggi dapat berlanjut dalam jangka waktu yang lebih lama.

“Pelemahan rupiah dan lonjakan obligasi menciptakan kekhawatiran terkait kemungkinan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama,” bebernya.

Lebih jauh dia menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah kembali seiring dengan memanaskan situasi geopolitik di Timur Tengah. Situasi tersebut telah memicu ketidakpastian dalam kondisi ekonomi global dan berdampak pada kenaikan harga minytak mentah dunai serta penurunan tingkat konsumsi masyarakat.

Laporan Wartawan Jakarta : Agus Irawan / Masnur

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Rak Menjaga Buku
Inilah Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Rak Buku!
Risiko suntik testosteron
Apakah Suntik Testosteron Memiliki Risiko Tinggi?
Liburan Akhir Tahun
Dave Hendrik Liburan Akhir Tahun di Korea Selatan
Hidangan khas natal
5 Hidangan Khas Natal di Indonesia, Mana Favoritmu?
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

25 Link Download Kartu Ucapan Natal dan Tahun Baru 2024, Bisa Langsung Digunakan
Headline
Material Longsor Menutup Jalan Cigaru
Material Longsor Menutup Jalan Cigaru, Akses Warga Kiara Dua - Bagbagan Sukabumi Terisolir
Remisi Khusus Natal 2024
15.807 Narapidana Terima Remisi Khusus Natal 2024
Kajari Kediri Lepaskan Tembakan Saat Dibuntuti OTK
Kajari Kediri Lepaskan Tembakan Saat Dibuntuti OTK, Begini Kronologinya
Empat Desa di Mamuju Terisolir Tertutup Material Longsor
Empat Desa di Mamuju Terisolir Tertutup Material Longsor

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.