JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden RI Prabowo Subianto dibuat kesal dengan ulah para ‘Raja Kecil’ di tubuh pemerintahan yang merecoki kebijakan efisiensi anggaran.
PDIP pun bereaksi tegas atas statemen Prabowo tersebut, bahkan meminta untuk tak segan menyebut nama Raja Kecil yang dimaksud.
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menegaskan, seharusnya Prabowo langsung menyebut siapa nama raja kecil yang melawan kebijakan efisiensi anggaran itu.
“Gue nggak punya intelijen, kan presiden aja harusnya tidak apa namanya, langsung sebut aja kalau menurut saya raja kecil itu gak usah pun nama orang tapi kira-kira tindakannya apa,” tegas Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, dikutip Rabu (12/2/2025).
BACA JUGA: Isu PHK Imbas Efisiensi Anggaran, Ini Kata RRI dan TVRI
Raja Kecil Penghambat Efisiensi Anggaran
Dalam siaran langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden, Presiden Prabowo sentil oknum-oknum penghambat kebijakan efisiensi anggaran.
Prabowo menilai, para oknum tersebut bisa jadi sudah merasa kebal hukum dalam menghadapi keputusan-keputusan yang diambil oleh dirinya sebagai Presiden RI, padahal sejatinya demi memperjuangkan kemakmuran rakyat.
Prabowo mengungkapkan itu saat membuka Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/2/2025).
Namun Prabowo menegaskan bahwa dirinya tidak masalah dengan pembangkangan itu. Namun sang oknum harusnya berani berhadapan langsung dengan rakyat, terutama kalangan ibu-ibu yang disebutnya dengan emak-emak.
“Kau boleh melawan Prabowo, tetapi nanti kau lawan emak-emak itu semua itu. Bandel, dablek!” kata Prabowo.
Di hadapan para Muslimat NU yang merupakan kalangan ibu-ibu, Presiden Prabowo menceritakan langkah efisiensi di berbagai kementerian dan lembaga diambil agar pengeluaran-pengeluaran yang tidak diperlukan dan berpotensi menjadi ladang korupsi bisa dihilangkan.
“Ada, yang melawan saya, ada. Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil, ada,” ungkap Prabowo.
Padahal, ia menilai penghematan anggaran sudah tepat karena program-program yang terdampak efisiensi merupakan kegiatan bersifat seremonial dan hanya untuk menggugurkan syarat formal di atas kertas.
Dahnil Anzar
Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, upaya menjegal Prabowo dari para Raja Kecil itu memang terasa.
“Upaya menjegal kebijakan Presiden Prabowo oleh “raja-raja kecil” seperti yang disampaikan Presiden, memang terasa,” tulis Dahnil pada akun resmi X @dahnilanzar, Selasa (11/2/2025).
Lanjutnya, kebijakan institusionalisasi baru demi efisiensi dan efektivitas program presiden pun secara halus banyak dijegal dan dipreteli oleh mereka yang merasa kehilangan potensi rente.
“Diganggu agar gagal dll. Memang jalan menuju perbaikan dan perubahan tidak mudah, namun saya yakin masih banyak birokrat yang ingin perbaikan,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
(Aak)