Pengamat Energi Minta Prabowo Bongkar Pihak yang Terlibat Mega Korupsi Pertamina dan Dihukum Berat

Penulis: agus

Strategi Komunikasi Pertamina dalam Menghadapi Krisi Dinisi Publik Sebagai BUMN
Ilustrasi-SPBU Pertamina (Instagram/Pertamina)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Akhirnya Mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dimintai keterangan Kejaksaan Agung untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan Mega Korupsi Pertamina. Tidak banyak informasi relevan yang disampaikan Ahok, bahkan Ahok mengatakan penyidik Kejagung memiliki data yang lebih lengkap dibanding yang Ahok miliki.

Pengamat Ekonomi Energi UGM dan Mantan Anggota Tim Anti Mafia Migas, Fahmi Radhi mengatakan,sebelum Ahok diperiksa, sebenarnya sudah beredar luas informasi di Media Sosial rekaman, yang konon berdasarkan hasil penggeledahan rumah Riza Chalid dan pengakuan 9 tersangka bahwa perampokan uang negara mencapai hampir Rp. 1.000 triliun dilakukan oleh jaringan terorgnisir yang melibatkan elit pemerintahan, aparat keamanan, pengusaha dan para pembantunya.

“Sejak beredarnya rekaman tersebut hingga kini tidak ada pihak yang menyangkal atau membenarkannya,” kata Fahmy kepada Teropongmedia.id, Sabtu (15/3/2025).

Fahmy menyebutkan,jaringan teroganiksirnya ini serupa dengan Mafia Migas yang beroperasi di Petral, anak perusahaan Pertamina yang berkedudukan di Singapora. Saat itu, Tim Anti Mafia Migas, yang diketuai oleh Almarhum Faisal Basri, mengendus perampokan uang negara melalui modus bidding dan markup blending impor BBM Premium (RON 88) yang dilakukan oleh Petral. Berhubung tidak memiliki kewenangan penyidikan, Tim melaporkan temuan itu ke KPK.

Dalam diskusinya, KPK juga menyatakan memiliki informasi serupa tapi tidak menemukan alat bukti dan kesulitan dalam penyelidikan lantaran Petral berada di Singapora, di luar teritorial Indonesia.

 

BACA JUGA: 

Bawa Dokumen Rapat Pertamina, Ahok Penuhi Panggilan Kejagung

Para Tersangka Korupsi Pertamina Bikin Group WhatsApp Orang-Orang Senang

 

Tim akhirnya merekomendasikan kepada Pemerintah untuk menghentikan impor BBM Premium, yang menjadi sasaran perampokan dan membubarkan Petral yang menjadi sarang Mafia Migas.

“Pada saat itu, Presiden Joko Widodo setuju dan mendukung pembubaran Petral. Hanya, saat Menteri ESDM Sudirman Said akan melaporkan hasil audit forensik dari KordaMentha, auditor asal Australia, ke KPK, menurut Sudirman Said, Joko Widodo mencegahnya,” ujarnya.

Sejak saat itu, penyidikan kasus Petral dihentikan dan tidak ada satu pun yang ditersangkakan. Agar penyidikan mega korupsi Pertamina tidak terhenti seperti kasus Petral,

Presiden Prabowo harus berkomitmen dan serius membongkar siapa pun yang terlibat dalam jaringan terorganisir harus ditindak tegas secara hukum.

 

(Agus Irawan/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
MrBeast
Menang Giveaway Rp800 Juta dari MrBeast, Warganet Report Massal Akun Nurmadw99
Indonesia vs China
Prediksi Skor Indonesia vs China Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia 
Tijjani Reijnders Semakin Merapat ke Manchester City
Tijjani Reijnders Semakin Merapat ke Manchester City
Tyronne del Pino Beri Sinyal Pergi dari Persib
Tyronne del Pino Beri Sinyal Pergi dari Persib
Simone Inzaghi
Simone Inzaghi Resmi Jadi Pelatih Al Hilal
Berita Lainnya

1

Mahasiswa UNIBI Antusias Ikuti Creative Workshop JNE dan Siap Berkarya di JNE Content Competition: Inspirasi Tanpa Batas

2

Suasana Asri di Pesawahan Kaki Gunung Malabar

3

Greenpeace Sebut Tambang Nikel Ancam Laut Raja Ampat, Begini Respon Bahlil

4

Farhan Ingatkan Warga Potong Hewan Kurban di RPH Agar Sesuai Syariat

5

6 Kasus Covid-19 Terdeteksi di Jabar, Masyarakat Diimbau Waspada
Headline
BMKG Prakirakan Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Hari Ini
BMKG Prakirakan Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Hari Ini
Portugal
Portugal Lolos ke Final UEFA Nations League 2024/2025 usai Bungkam Jerman 2-1
Prakiraaan Cuaca Wilayah Kota Bandung
Prakiraan Cuaca Wilayah Kota Bandung, Potensi Hujan Ringan Terjadi Sore dan Malam Hari
Menteri PKP Apresiasi Langkah Cepat Gubernur Jabar Dalam Pembangunan Perumahan Rakyat
Menteri PKP Apresiasi Langkah Cepat Gubernur Jabar Dalam Pembangunan Perumahan Rakyat

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.