‘No Limits, Reformasi dengan Hati’, Perjalan Karier Sri Mulyani

Penulis: usamah

Ditaksir Butuh Rp 400 T, Sri Mulyani Beberkan 3 Skenario Pendanaan Koperasi Desa
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (setkab)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merilis buku biografi Sri Mulyani berjudul ‘NO LIMITS, Reformasi dengan Hati’. Penerbitan buku ini bagian dari tradisi Kemenkeu dalam mendokumentasikan berbagai ide dan gagasan sebagai rujukan menghadapi peristiwa ekonomi.

Sri Mulyani menyebut ide buku ini pertama kali muncul pada 2019. Rionald Silaban, yang saat itu menjabat Ketua Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, menyarankan kepadanya agar membagi pengetahuan kepada orang lain lewat buku.

Sri berharap setiap peristiwa yang dijalaninya bisa ditulis agar menjadi aset bagi institusi Kementerian Keuangan. Apalagi, dirinya telah menjabat sebagai Menkeu dengan waktu panjang.

“Itu kebetulan banyak sekali kejadian penting. Saya merasa perlu dibukukan sehingga generasi selanjutnya punya playbook untuk dilihat,” kata Sri Mulyani dalam peluncuran buku tersebut di Kementerian Keuangan pada Jumat (20/9) mengutip katadata.

No Limits Reformasi dengan Hati Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani saat berfoto dengan awak media yang hadir dalam peluncuran buku biografi Sri Mulyani NO LIMITS “Reformasi dengan Hati” di Gedung Dhanapala Kemenekeu, Jakarta, Jumat (20/9/2024) (Dok. Radio Republik Indonesia)

Sri Mulyani mengatakan, dalam 20 tahun terakhir dia telah menghadapi berbagai peristiwa penting dan sulit. Mulai dari tsunami Aceh, krisis keuangan global, pandemi Covid-19, hingga kondisi geopolitik yang menyebabkan harga minyak tinggi.

Sri menyebut, informasi seperti ini perlu diakses mudah karena Indonesia tergolong jarang mengabadikan pengetahuan. Namun, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan dirinya tak punya waktu untuk menulis.

“Makanya Pak Rionald mulai menginisiasi dengan Mas Metta. Kemudian dibuatlah cerita authorized paper,” ujarnya.

Penulis buku, Metta Dharmasaputra menceritakan bagaimana perjalanan hingga lahirnya karya ini. Metta mengatakan pada 13 Desember 2019 lalu ia diberi kepercayaan untuk menulis. Selama itu dia berkesempatan bertemu 10 kali dengan Sri Mulyani.

Kesulitan lainnya, sempitnya waktu yang dimiliki Sri Mulyani. Metta mengatakan Sri sering tak ada waktu untuk meminta ulasan buku yang tengah ditulis. “Sangat sulit waktunya, kemudian sulit juga karena harus menerjemahkan Bu Ani dari foto-foto,” kata Metta.

BACA JUGA: Sri Mulyani: APBN 2025 Dipastikan Telah Akomodir Program Pemerintahan Baru

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara menyebutkan di dalamnya tidak hanya berisi perjalanan Sri dan reformasi di Kemenkeu. Tapi juga ada pengalaman Sri mengambil kebijakan ekonomi dalam situasi ekonomi yang tak biasa, seperti pandemi Covid-19.

“Buku ini bukan hanya tentang cerita pribadi. Tapi tentang bagaimana reformasi dilakukan di masa-masa sulit,” ucapnyamengutip RRI.

 

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Alumni Unpas
Menang di Sony World Photography Awards 2025, Alumni Unpas Harumkan Nama Indonesia
Energi Angin Lepas Pantai
Kembangkan Energi Terbarukan, Indonesia Incar Pemanfaatan Angin Lepas Pantai
Pelajar Indramayu
Pelajar Indramayu Terpilih Masuk Paskibraka Jabar
Wali kota cimahi
Cimahi Tanpa Pungli, Wali Kota Jamin Kesetaraan Akses Pendidikan
Pesan Henhen Herdiana Kepada Bobotoh Yang Berencana Meramaikan Konvoi Juara Persib
Pesan Henhen Herdiana Kepada Bobotoh Yang Berencana Meramaikan Konvoi Juara Persib
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Strategi Cost Leadership

5

Longsor Menutup Akses Jalan Sersan Badjuri Cihideung
Headline
PeduliLindungi Diretas Akun Judol
PeduliLindungi Diretas Akun Judol, Pemerintah Kecolongan Lagi!
Wali Kota Bandung Sebut SLB Wiyata Guna Bukan di Kawasan Cagar Budaya
Wali Kota Bandung Sebut SLB Wiyata Guna Bukan di Kawasan Cagar Budaya
Kecelakaan Kereta Tabrak 7 Motor di Magetan Tewaskan 4 Orang
Kecelakaan Kereta Tabrak 7 Motor di Magetan Tewaskan 4 Orang
Dedi Mulyadi dipanggil KPK
Gubernur Dedi Mulyadi Sambangi KPK, Ada Apa?

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.