BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Indonesia merupakan negara yang berada di kawasan seismik aktif dunia, dikenal sebagai bagian dari Cincin Api Pasifik.
Kondisi ini menjadikan wilayah Tanah Air rawan terhadap gempa bumi. Salah satu faktor utama penyebab gempa adalah sesar atau patahan fenomena geologi yang sangat penting untuk dipahami oleh masyarakat luas. Sesar memiliki beberapa jenis.
Sesar adalah retakan pada kerak bumi yang mengakibatkan pergeseran antara dua blok batuan. Pergeseran ini bisa terjadi secara vertikal, horizontal, atau kombinasi keduanya.
Ketika energi dari pergerakan ini dilepaskan, guncangan besar atau gempa bumi bisa terjadi, yang berdampak signifikan terhadap kehidupan manusia dan infrastruktur.
Jenis-Jenis Sesar
Mengutip informasi dari laman resmi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berikut penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis sesar yang perlu diketahui:
1. Sesar Naik (Thrust Fault)
Sesar naik terjadi ketika satu blok batuan terdorong ke atas terhadap blok lainnya akibat tekanan horizontal yang tinggi. Jenis sesar ini umum ditemukan di wilayah pegunungan yang terbentuk dari tumbukan lempeng, seperti Pegunungan Himalaya, hasil pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
2. Sesar Turun (Normal Fault)
Berbeda dengan sesar naik, sesar turun terjadi saat blok batuan bergerak ke bawah. Kondisi ini biasanya muncul akibat tarikan vertikal atau regangan pada kerak bumi. Contoh nyata dapat ditemukan di Lembah Rift Afrika Timur, di mana kerak bumi mengalami peregangan dan menciptakan lembah-lembah rift.
3. Sesar Mendatar (Strike-Slip Fault)
Pada sesar mendatar, dua blok batuan bergeser secara horizontal, sejajar satu sama lain. Pergerakan ini bisa ke kiri (sinistral) atau ke kanan (dekstral). Salah satu contoh paling terkenal adalah Sesar San Andreas di California, yang memisahkan lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara.
Selain ketiga jenis utama di atas, terdapat pula sesar oblique, yaitu kombinasi dari gerakan vertikal dan horizontal secara bersamaan. Sesar ini menunjukkan kompleksitas dinamika bumi yang sering dijumpai di zona subduksi aktif seperti di Indonesia.
Baca Juga:
Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Sukabumi, Akibat Aktivitas Sesar Aktif
Warga Bandung Raya Diimbau Waspada, Gempa Sesar Lembang Mengintai
Indonesia memiliki banyak sesar aktif, termasuk Sesar Lembang, Sesar Cimandiri, hingga Sesar Sumatera. Pemahaman tentang sesar menjadi krusial dalam upaya mitigasi bencana.
Melalui riset geologi yang terus berkembang, para ilmuwan dan pemerintah dapat mengidentifikasi potensi gempa serta menyiapkan kebijakan penanggulangan yang tepat.
(Virdiya/Budis)