BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Lagu “Tanah Airku” ciptaan Ibu Soed kerap menggema di stadion saat Timnas Indonesia berlaga. Lantunan ini bukan hanya membakar semangat suporter, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kecintaan pada tanah air. Namun, di balik suasana penuh euforia itu, ada regulasi yang sebenarnya mengatur setiap pemutaran lagu di ruang publik—termasuk pertandingan sepak bola berbayar—agar dikenakan kewajiban pembayaran royalti kepada pencipta atau pemegang hak cipta melalui Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).
Salah satu LMK yang memiliki kewenangan tersebut adalah Karya Cipta Indonesia (KCI). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, setiap lagu atau musik, dengan atau tanpa teks, mendapatkan perlindungan selama masa hidup pencipta hingga 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia. Ibu Soed, yang wafat pada 1993, berarti hak ekonominya masih berlaku hingga 2063. Ketentuan ini seharusnya juga berlaku bagi karya-karya yang digunakan dalam acara besar seperti pertandingan Timnas Indonesia yang tiketnya dijual untuk keuntungan ekonomi penyelenggara.
Baca Juga:
Ahmad Dhani Bongkar Sistem Royalti Musik: Pantes Nasib Komposer Ancur
Kesepakatan Damai, Mie Gacoan Penuhi Kewajiban Royalti Sebesar Rp 2,2 Miliar
Pendiri KCI, Hein Enteng Tanamal, pernah menegaskan bahwa pertandingan sepak bola termasuk acara yang wajib membayar royalti, mengingat adanya pemanfaatan karya musik di ruang publik yang memiliki nilai komersial. Menurutnya, kebijakan ini penting agar pencipta atau ahli warisnya mendapatkan hak ekonomi yang sepatutnya, sekaligus menjaga penghargaan terhadap karya seni dan budaya bangsa.
Namun tanggapan Keluarga Ibu Soed justru menyatakan dukungan penuh agar Timnas Indonesia terus membawakan “Tanah Airku” di setiap laga. Bagi mereka, mendengar lagu tersebut dinyanyikan ribuan suporter di stadion adalah bentuk positif dari cinta tanah air dan penghargaan terhadap warisan budaya yang layak terus digaungkan, tanpa memandang aspek ekonominya.
Penulis:
Daniel Oktorio Saragih
Ilmu Komunikasi
Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (UNIBI)