PAMEKASAN, TEROPONGMEDIA.ID — Aparat kepolisian Polres Pamekasan, Jawa Timur, melakukan penyelidikan kasus keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di daerah tersebut.
Kasus dugaan keracunan makanan itu salah satunya terjadi di SD Negeri 1 Pasanggar, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan pada 16 September 2025.
“Personel kami dari Polsek Pegantenan telah mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan siswa keracunan,” kata Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, di Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (22/9/2025) dmelansir Antara.
Selain mengambil sampel makanan yang menjadi penyebab siswa keracunan, petugas juga mulai meminta keterangan kepada sejumlah pihak. Di antaranya siswa menjadi korban, orang tua siswa, guru dan kepala sekolah.
Polisi juga memeriksa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memproduksi MBG di sekolah tersebut.
Baca Juga:
Menkeu Bakal Alihkan Anggaran MBG ke Bansos Beras 10 Kg
335 Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan Sulteng, BGN Turunkan Ahli
“Personel kami juga meminta keterangan kepada pihak penyedia makanan, yakni pengelola dapur Satuan Pelayanan Pememuhan Gizi (SPPG) Al-Bukhori Murtajih yang menyalurkan menu MBG ke SDN Pasanggar 1 itu,” katanya.
Eko mengatakan SPPG Al-Bukhori Muratjih itu melayani ribuan orang dalam program MBG tersebut. Namun, hanya empat orang yang dilaporkan mengalami keracunan. Untuk itulah, polisi berjanji serius mengusut masalah keracunan ini.
“Dari ribuan paket nasi tersebut, hanya empat orang yang mengalami keracunan, yakni siswa di SDN 1 Pasanggar, Pamekasan,” katanya.
Terkait kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis itu, kapolres meminta agar para orang tua siswa tidak panik.
“Dugaan sementara kemungkinan dari ompreng yang digunakan sebagai wadah makanan, karena, dari ribuan orang mengonsumsi makanan tersebut, hanya empat orang yang diduga mengalami keracunan,” katanya.
Selain di SDN 1 Pasanggar, kasus keracunan makanan pada program MBG juga terjadi di TK Al-Falah, Talanakan, Pamekasan.
Sebanyak delapan orang terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit umum Kabupaten Pamekasan karena mengalami keracunan.
“Untuk di Kecamatan Tlanakan, kami juga telah meminta Polsek Tlanakan mengusut tuntas kasus itu sebagaimana di Kecamatan Pegantenan,” ujar Eko.
Selain kasus keracunan, program MBG di Pamekasan ini juga diwarnai dengan temuan belatung, seperti yang terjadi SMA Negeri 3 Pamekasan.
Kasus itu diunggah ke media sosial dan menjadi viral di kalangan warganet.
Hasil penyelidikan oleh pihak sekolah dan penyedia makanan disimpulkan, belatung yang ada di makanan itu, kemungkinan dari buah jeruk yang luka, hingga akhirnya mengeluarkan ulat. (usamah kustiawan)