JAKARTA,TM.ID: Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo memanfaatkan sesi tanya jawab dengan bertanya soal pandangan Prabowo mengenai kasus penghapusan paksa yang terjadi sejak lama. Menurut Ganjar kasus penghilangan paksa sudah terjadi di Indonesia sejak puluhan tahun.
Melansir dari siaran TVRI Nasional, menurut Ganjar selama ini sudah ada pengungkapan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat di masa lalu. Di bawah koordinasi kementerian politik hukum dan HAM sudah terungkap adanya 12 kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu.
Di antaranya peristiwa peristiwa 1965, penembakan misterius, Talang Sari Wamena. Bahkan menurut Ganjar pada tahun 1009 sudah ada 4 rekomendasi yang dikeluarkan DPR untuk presiden menangani persoalan penegakan hukum di masa lalu.
BACA JUGA: Janji Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Debat Capres Pertama
“Kalau Bapak ada di situ apakah akan membuat pengadilan Ham dan memberikan rekomendasi DPR,” ujar Ganjar saat bertanya kepada Prabowo.
Menanggapi pertanyaan Ganjar, Prabowo mengatakan bahwa dirinya memiliki perhatian serius pada masalah HAM. Bahkan ia mengatakan memiliki hubungan baik dengan para aktivis HAM. Prabowo malah mempermasalahkan persoalan penanganan pelanggaran HAM di masa lalu oleh Mahfud MD yang merupakan wakil presiden pendamping Ganjar.
“Pak Ganjar tadi baru sekitar tahun 2009, sekian tahun yang lalu. Masalah ini ditangani oleh wakil presiden Anda. Jadi apalagi yang ditanya kepada saya,” ujar Prabowo.
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru saja menggelar debat pertama Pilpres 2024 pada Selasa malam (12/12). Di debat perdana ini, tiga calon presiden yang berdebat tanpa cawapres.
Tiga calon presiden (capres) peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menyampaikan misi dan visi mereka untuk memimpin Republik Indonesia (RI) 2024-2029.
(Usk)