BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Wilayah Cirebon Timur resmi ditetapkan sebagai Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB) melalui Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat. Dengan penetapan tersebut, kawasan ini akan memasuki masa persiapan sebelum nantinya disahkan sebagai daerah otonomi baru.
Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono Surono, menyebut keputusan ini menjadi langkah signifikan dalam proses pemekaran Kabupaten Cirebon, yang selama ini diperjuangkan oleh masyarakat di wilayah Timur. Persetujuan CDPOB Cirebon Timur juga dinilai sebagai bagian dari upaya mendorong pemerataan pembangunan.
“Sejarah panjang dan pembahasan selama kurang lebih 20 tahun dari tingkat desa sampai kabupaten akhirnya hari ini menapaki babak baru di tingkat Provinsi Jawa Barat. Terima kasih kepada rakyat Cirebon Timur,” ucap Ono di Gedung DPRD Jawa Barat, mengutip Metrotvnews, Rabu (10/9/2025).
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, sebelumnya ada sebanyak 9 usulan CDPOB kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Di antaranya adalah Cianjur Selatan, Subang Utara, dan Bogor Barat.
“Adapun usulan CDPOB yang sudah masuk ke pemerintah pusat sebanyak 9, yakni Sukabumi Utara, Bogor Barat, Garut Selatan, Indramayu Barat, Bogor Timur, Cianjur Selatan, Tasikmalaya Selatan, Garut Utara, Subang Utara,” kata Herman.
Herman menjelaskan, dengan disetujuinya usulan pembentukan Kabupaten Cirebon Timur pada tahun 2025, kini jumlah wilayah yang masuk dalam daftar Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB) bertambah menjadi 10 daerah.
Baca Juga:
Segera Dipecah! Pemekaran Kabupaten Cirebon Timur, Pemkab Sudah Kewalahan
Pemekaran Cirebon Timur, DPRD Jabar Pastikan Proses Tak Berlarut-Larut
“Pada 2025 telah disepakati bersama satu usulan CDPOB, yaitu Cirebon Timur, sehingga totalnya menjadi 10 CDPOB,” ujar Herman.
Ia menambahkan, hasil persetujuan tersebut akan disampaikan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri. Meski demikian, proses resmi pembentukan Kabupaten Cirebon Timur masih menunggu pencabutan moratorium oleh Presiden RI.
(Virdiya/Budis)