JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Anggota Badan Anggaran ( Banggar ) DPR Muhamad Nur Purnamasidi meminta publik agar memberikan kesempatan dan dukungan kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menjalankan kebijakan strategis guna memperkuat fondasi ekonomi nasional dengan menjalankan kebijakan fiskal yang tepat sasaran.
Sebab, terbukti efek kebijakan Purbaya alias Purbaya Effect ternyata sudah terjaring oleh pasar. Perkembangan Saham sektor keuangan khususnya perbankan mulai naik dan menguat.
Kesan positif itu, tak lepas dari aktivitas pelaku pasar yang mencermati pengalihan dana senilai Rp200 triliun oleh pemerintah dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) di Bank Indonesia (BI) ke Himbara.
“Menkeu Purbaya ini baru dilantik langsung viral, gayanya koboy, ceplas-ceplos, tapi saya percaya Menteri Keuangan pasti mengambil kebijakan yang berpihak pada masyarakat luas dan sektor swasta untuk menciptakan iklim ekonomi yang sehat,” kata Purnamasidi di Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Ia menilai, sektor swasta menjadi integral lapangan kerja dan inovasi, sementara publik membutuhkan kepastian ekonomi yang konkret pada aktivitas sehari-hari. Dengan begitu, pihaknya mendorong agar kebijakan fiskal yang disusun tidak hanya fokus pada stabilitas makro, tetapi juga memberi ruang lebih luas bagi dunia usaha agar dapat tumbuh dan berkembang.
Sehingga, daya saing nasional akan berkembang dan kesejahteraan masyarakat terakselerasi. Akan tetapi, di saat yang sama dia juga ingin mengingatkan pentingnya komitmen negara terhadap investasi di bidang pendidikan.
Anggaran pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang tidak boleh diabaikan. Fakta bahwa distribusi anggaran pendidikan masih berada di bawah ketentuan mandatory spending perlu mendapat perhatian serius.
“Kami mendorong Menkeu Purbaya untuk segera meninjau kembali prioritas alokasi anggaran agar pendidikan benar-benar mendapat porsi yang semestinya. Ini bukan hanya soal kewajiban hukum, tetapi juga tanggung jawab moral kepada generasi mendatang,” ujarnya.
“Saya yakin kebijakan fiskal yang berorientasi pada rakyat, sektor swasta, dan pendidikan akan membawa Indonesia menuju pertumbuhan yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan,” pungkasnya.
(Saepul)