BANDUNG,TM.ID: Puasa adalah ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia setiap Ramadan. Saat menjalani puasa, aktivitas makan dan minum menjadi terbatasi, hanya sahur sebagai waktu konsumsi sebelum puasa dan magrib sebagai waktu berbuka.
Dengan demikian, sebelum puasa penting untuk mengkonsumsi makanan sebelum waktu imsak. Namun, terkadang, beberapa orang memilih untuk tidak sahur.
Risiko Puasa Tidak Sahur
BACA JUGA: Puasa Tidak Makan Sahur, Apa Sih Hukumnya? Buya Yahya Menjawab
Lantas, apakah yang akan terjadi jika seseorang tidak bersantap sahur sebelum puasa? Melansir Siloam Hospital, berikut delapan dampak buruknya:
1. Dehidrasi
Dehidrasi menjadi ancaman utama bagi mereka yang memilih untuk berpuasa tanpa sahur. Ketika tubuh tidak mendapatkan cairan yang cukup, berbagai masalah kesehatan dapat muncul. Gejala dehidrasi termasuk rasa lemas, kurang fokus, dan penurunan tekanan darah. Untuk mencegahnya, penting untuk minum minimal 2 gelas air putih saat sahur, serta mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air seperti sup ayam, sayur, dan buah segar.
2. Energi Tubuh Tidak Tercukupi
Sahur memberikan kesempatan bagi tubuh untuk mengisi energi yang akan digunakan selama berpuasa. Tanpa sahur, tubuh akan kekurangan energi yang dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan. Mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti kentang, nasi merah, oatmeal, dan ubi jalar dapat membantu memenuhi kebutuhan energi tubuh secara optimal. Selain itu, makanan tinggi serat seperti buah dan sayur juga disarankan karena memberikan rasa kenyang lebih lama.
3. Berat Badan Turun Drastis
Puasa tidak sahur dapat memicu penurunan berat badan yang drastis. Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan kalori yang cukup, lemak dan protein akan dipecah untuk dijadikan sebagai sumber energi. Penurunan berat badan yang terlalu cepat dan signifikan dapat mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan.
4. Daya Tahan Tubuh Menurun
Kekurangan nutrisi akibat tidak sahur dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh. Ini membuat tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit seperti nyeri tenggorokan, diare, flu, dan sembelit. Sahur juga dapat mencegah terjadinya sindrom metabolik yang berhubungan dengan gangguan gula darah, obesitas, tekanan darah, dan kolesterol.
5. Memicu Hipoglikemia
Salah satu risiko tidak sahur saat puasa adalah penurunan kadar gula darah yang drastis. Hipoglikemia, kondisi ketika kadar gula darah berada di bawah batas normal, dapat terjadi jika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan yang cukup. Gejala hipoglikemia termasuk pusing, lemas, gemetar, keringat dingin, kejang, dan penurunan kesadaran.
6. Meningkatkan Risiko Asam Lambung Naik
Tidak sahur dapat meningkatkan risiko asam lambung naik selama berpuasa. Mengonsumsi makanan sehat saat sahur membantu memperlambat proses pengosongan lambung dan mengurangi kemungkinan terjadinya refluks asam lambung. Disarankan untuk mengunyah makanan secara perlahan dan menghindari tidur setelah makan untuk mencegah masalah ini.
7. Menurunkan Massa Otot
Protein adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga massa otot. Tanpa sahur, kekurangan protein dapat menyebabkan penurunan massa otot yang signifikan. Konsumsi makanan yang kaya protein seperti telur, daging, ikan, dan produk susu saat sahur dapat membantu menjaga kesehatan otot selama berpuasa.
8. Terganggunya Keseimbangan Tubuh
Tidak sahur dapat mengganggu keseimbangan tubuh dan menyebabkan gejala seperti pusing dan vertigo. Kebutuhan energi yang tidak tercukupi selama berpuasa dapat membuat tubuh menjadi lemah dan tidak stabil. Penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi saat sahur.
Oleh sebabnya, sahur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan selama berpuasa. Memilih untuk tidak sahur dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti dehidrasi, penurunan energi, penurunan berat badan drastis, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
(Saepul/Usk)