BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sound horeg adalah perangkat pengeras suara berukuran besar yang biasanya dipasang di atas truk dan menghasilkan dentuman bass yang sangat keras hingga membuat lingkungan sekitar bergetar.
Umumnya, sound horeg digunakan dalam berbagai acara seperti karnaval, pesta pernikahan, hingga kegiatan keagamaan. Namun, penggunaannya sering memicu kegaduhan, mengganggu ketenangan warga, bahkan menimbulkan suasana yang tidak kondusif karena adanya campur baur laki-laki dan perempuan yang menari, sehingga berpotensi mengarah pada perbuatan maksiat.
Bahaya Mendengarkan Sound Horeg
Mendengarkan musik yang terlalu keras secara terus-menerus, seperti dari sound horeg, bisa berdampak buruk bagi kesehatan pendengaran dan tubuh secara keseluruhan. Menurut CDC, inilah beberapa bahaya mendengarkan musik dengan suara keras bagi kesehatan:
1. Tinnitus
Tinnitus adalah kondisi ketika seseorang mendengar suara berdengung atau berdenging di telinga, meskipun tidak ada sumber suara nyata di sekitar.
Ini bisa terjadi di satu atau dua telinga dan umumnya disebabkan oleh paparan suara keras dalam waktu lama atau penuaan. Kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari karena membuat tidak nyaman.
2. Masalah keseimbangan
Selain berfungsi untuk mendengar, telinga juga berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Organ di telinga bagian dalam bisa terganggu jika terus-menerus terpapar suara keras. Akibatnya, kamu bisa mengalami pusing, mual, vertigo, penglihatan kabur, hingga kehilangan keseimbangan.
3. Gangguan tidur
Mendengarkan musik dengan volume tinggi, terutama menjelang tidur, bisa mengganggu pola tidur dan menyebabkan sulit tidur atau insomnia.
4. Stres dan cemas
Paparan suara keras dalam jangka panjang juga bisa memicu stres dan rasa cemas, apalagi jika terjadi terus-menerus tanpa jeda.
Baca Juga:
Marak Beras Oplosan, Ini Bahayanya Untuk Kesehatan
Tren Olahraga Lari: Jenis, Pola Belanja, dan Cara Menjaga Kesehatan Secara Menyeluruh
5. Sulit fokus dan konsentrasi
Suara yang bising dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dan fokus, baik saat belajar maupun bekerja.
6. Kerusakan permanen pada pendengaran
Telinga bagian dalam sangat sensitif terhadap suara keras. Jika terus-menerus terpapar suara dengan intensitas tinggi, sel-sel rambut halus dalam telinga bisa rusak, begitu pula bagian koklea. Kerusakan ini sering kali bersifat permanen dan tidak bisa dipulihkan, sehingga menyebabkan gangguan pendengaran jangka panjang.
(Anisa Kholifatul Jannah)