BANDUNG,TM.ID: Hendry Ch Bangun terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia periode 2023-2028. setelah meraih suara terbanyak dalam Kongres XXV PWI di Bandung, pada dini hari.
Saat pendaftaran berlangsung, terdapat tiga nama yang lolos sebagai calon setelah melalui proses penjaringan oleh pimpinan sidang, Atal Sembiring Depari, Hendry Ch Bangun, dan Zulmansyah Sakedang.
Sebelumnya, ketiganya menyampaikan visi dan misi masing-masing jika terpilih sebagai Ketua PWI di hadapan peserta kongres. Saat proses pemilihan ketua, sidang Kongres XXV PWI dipimpin oleh Luthfil Hakim (PWI Jatim), Syamsir Hamajen (PWI Maluku Utara), dan Farianda Putra (PWI Sumut).
Pemilihan ini merebutkan dukungan 88 suara dari 38 Provinsi se-Indonesia. Dalam Kongres PWI ke-25 terdapat suasana perdebatan dan tegang, tapi masih suasana harmonis. Saat proses pemungutan suara, Atal memperoleh 40 suara dan Hendry 39 suara. Sedangkan Zulmansyah hanya 9 suara.
Saat setelah hasil keluar, pimpinan sidang memerintah untuk melakukan pemilihan suara putaran kedua.
“Dari hasil penghitungan suara, dari tiga calon, ada dua calon yang mendapatkan suara terbesar yaitu Atal Sembiring Depari dan Hendry Ch Bangun. Sesuai dengan yang telah disepakati nanti akan ada pemilihan putaran kedua,” kata pimpinan sidang Lutfil Hakim, melansir Antara.
BACA JUGA: PWI Minta Jokowi Tidak Gunakan KUHP Baru untuk Penjarakan Wartawan
Saat putaran kedua Hendry memperoleh 47 suara, sedangkan Atal mengumpulkan 41 suara. Sehingga, Hendry Ch Bangun dinyatakan terpilih menjadi Ketua Umum PWI Pusat dan langsung disahkan oleh pimpinan sidang.
“Kita akan melakukan berbagai kegiatan, khususnya pendidikan atau peningkatan kompetensi. Saya berterima kasih kepada seluruh pendukung saya terutama, tetapi itu hanya adalah proses ya, sekarang PWI ini milik kita semua, 38 provinsi memiliki PWI,” kata Hendry saat sambutan.
Tidak hanya itu saja, dia juga mengajak seluruh anggota untuk terus berkembang.
“Tentu saya memiliki ambisi untuk menjadikan organisasi PWI ini sebagai organisasi terbesar, tertua dan paling banyak intelektualnya. Untuk memanfaatkan semaksimal mungkin agar kita kembali memiliki kejayaan sebagaimana terjadi di masa-masa lalu,” sambungnya.
(Kaje/Usamah)