JAKARTA,TM.ID : Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea mengatakan, massa aksi akan membawa beberapa tuntutan dalam peringatan May Day 1 Mei 2023.
Adapun tuntutan itu antara lain menuntut dicabutnya Undang-Undang Cipta Kerja, menolak upah murah, perhatikan buruh migran, dan menangkap seluruh mafia perdagangan orang.
“Hampir 100 jiwa melayang dari luar negeri. Karena itu kami minta pemerintah benar-benar melihat tegas. Tangkap mafianya, tangkap siapapun oknum yang terlibat. Karena sudah terang benderang buktinya. Jadi kalau masih juga tidak ditindaklanjuti, kami akan mempersiapkan aksi besar ke Istana,” tegas Andi dalam konfrensi pers secara daring, Sabtu (1/5/2023).
BACA JUGA: May Day, 50 Ribu Buruh Gelar Aksi di Istana Kepresidenan dan Istora Senayan
Andi Gani juga menyebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo rencananya akan hadir dalam aksi yang berlangsung di Istora Senayan itu dalam rangka memberi salam kepada para buruh yang tengah merayakan May Day.
Namun, kepastian kedatangan Ganjar masih dalam proses konfirmasi.
“Karena bagaimana pun dia sudah dicalonkan sebagai presiden PDI Perjuangan. Tapi memang rencananya Pak Ganjar akan ke Istora Senayan,” katanya.
sekitar 50 federasi serikat pekerja dan tiga serikat buruh terbesar akan berpartisipasi dalam aksi tersebut.
Tiga serikat buruh tersebut adalah KSPI Said Iqbal, KSPSI Andi Gani Nena Wea, dan KSPI Elly Rosita Silaban.
Aksi serupa juga akan berlangsung di 10 kota besar di Indonesia, seperti Medan, Ujung Pandang, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
(Budis)