BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Masyarakat adat Suku Kawei di Raja Ampat, Papua Barat Daya, menutup seluruh akses ke Pulau Wayag, ikon wisata dunia, sebagai bentuk protes terhadap rencana pencabutan izin tambang nikel oleh pemerintah pusat.
Aksi penutupan dilakukan dengan pengusiran sejumlah kapal wisata. Dalam video yang diunggah akun @folkkonoha, tampak perahu-perahu wisata diarahkan meninggalkan kawasan tersebut oleh warga adat.
Pulau Wayag selama ini dikenal sebagai simbol keindahan Raja Ampat.
Video tersebut, menuai beragam komentar dan ada juga yang mengatakan masyarakat berhasil adu domba.
“Mulyono dan Wowo berhasil mengadu domba anak bangsa,” tulis akun @U********.
Baca Juga:
Profil PT Gag Nikel yang Tetap Diberi Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
Pemerintah Resmi Cabut Izin 4 Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat
Ada juga yang menyatakan kunci dari polemik ini ada dipemerintah.
“Saya paham mungkin sebelumnya itu sumber mata pencaharian mereka, tapi alangkah baiknya bila bisa memahami bahwasannya kalua izin dicabut berarti kegiatan mereka sebelumnya illegal. Sekarang, kuncinya di pemerintah apakah ingin mengizinkan tambang Kembali meski harus menabrak aturan dan mengorbankan konservasi,atau tetap menutup tambang dan mengorbankan segelintir orang yang sebelumnya bekerja di tambang dengan tetap mengusahakan untuk membuka lapangan pekerjaan baru yang LEGAL,” tulis akun @a***********
(Virdiya/Aak)