BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Peredaran narkoba bentuk vape atau rokok elektrik yang diracik terbongkar. Kasus ini dibongkar oleh Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat di apartemen kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Heri Saputra, mengungkapkan tersangka SR mendapat perintah untuk memesan dan menerima paket dari China dan Malaysia. Paket tersebut berisi bahan baku dan peralatan laboratorium untuk membuat liquid vape mengandung narkotika golongan I.
“Berisi bahan baku serta peralatan laboratorium guna memproduksi liquid vape mengandung narkotika golongan I,” kata AKBP Roby dalam keterangannya, dikutip Kamis (27/3/2025).
Pengungkapan dilakukan berdasarkan kerja sama intensif dengan pihak Bea Cukai. Roby menyebut barang haram tersebut dijual Rp 3,5 juta hingga ke luar luar Jakarta.
“Harga satu cartridge vape narkotika ini di pasaran bisa mencapai Rp 3,5 juta. Tersangka W diketahui mengedarkan barang haram tersebut hingga ke luar Jakarta, termasuk ke wilayah Batam, Kepulauan Riau,” ujarnya.
Polisi menyita 138 cartridge vape cair dicampur zat kimia, dua botol cartridge rokok elektrik, 22 cartridge yang sudah bercampur bahan kimia dan narkotika, serta barang bukti lainnya.
Kronologi Penangkapan
Polisi mulanya mendapatkan informasi adanya jual beli rokok elektrik berisikan narkotika di wilayah Jakarta Pusat. Kemudian, polisi berhasil menangkap wanita SR (30) di apartemen di kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Jumat (21/3/2025) sore.
“SR diduga dikendalikan oleh seorang pria yang kini berstatus DPO berinisial C (40),” kata AKBP Roby Heri Saputra.
Polisi lalu melakukan pengembangan dan menangkap SG (30) sebagai peracik dan W (30) sebagai pengedar cartridge rokok elektrik.
BACA JUGA:
Direktur Persiba Diamankan Bareskrim Atas Dugaan Narkotika dan TPPU
“Berdasarkan uji laboratorium, narkotika yang terkandung dalam liquid vape tersebut adalah 5-Fluoro ADB, yang termasuk golongan I. Ini diatur dalam Permenkes No 30 Tahun 2023 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika,” jelasnya.
Saat ini, para tersangka di tahan, dan dijerat Pasal 13 dan/atau Pasal 129 serta Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
(Virdiya/Usk)