BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pendiri West Java Coruruption Watch (WJCW) Harlan M Fahra angkat bicara mengenai penetapan tersangka PJ Bupati KBB, Ia mengatakan kasus korupsi yang terjadi di wilayah Cimahi, KBB, Kota Bandung, Subang, Bogor dan daerah lainya dikarnakan pengawasan masih kurang.
“Duhhhh, terus berulang ngak kapok-kapok,” ungkap Harlan saat di hubungi Teropongmedia, Rabu (5/6/2024)
lebih lanjut Harlan mengungkapkan, kedepan jika biaya pemilihan masih besar dan penegakan hukum lemah maka kedepannya kasus korupsi akan selalu terjadi.
“Penegakan hukum, pengawasan, ketat, Pemilu murah, rakyat yang tak minta amplop akan merubah keadaan,” katanya.
Menurut Harlan penegakan hukum saat ini masih dalam pertempuran gagasan dan pelaksaanaan.
Seperti diketahui, Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Pasar Cigasong, Kabupaten Majalengka oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat (Jabar), Rabu (5/6/2024).
BACA JUGA: Pj Bupati Bandung Barat Ditetapkan jadi Tersangka Kasus Korupsi Pasar Cigasong
“Kejati Jabar tetapkan inspektur wilayah IV Itjen Kemendagri saat ini menjadi Pj Bupati Bandung Barat sebagai tersangka tindak pidana korupsi Pasar Cigasong, Majalengka,” ujar Kasipenkum Kejati Jabar, Nur Sricahyawijaya dikutip Teropongmedia, Rabu (5/6/2024).
Arsan Latif dijerat pasal 5, pasal 12 huruf e, pasal 11, pasal 12 B undang-undang omor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
(Usk)