BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, putra dari mantan Wakil Presiden Indonesia, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, baru-baru ini menjadi sorotan publik usai namanya muncul dalam daftar mutasi pejabat tinggi TNI.
Namun, beberapa hari kemudian, mutasi tersebut batal melalui Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554.a/IV/2025 tertanggal 30 April 2025.
Keputusan ini menegaskan, posisi Kunto tetap pada semula sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I).
Sebelumnya, dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025, Letjen Kunto dijadwalkan untuk mengisi posisi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Akan tetapi, beberapa hari setelahnya, mutasi tersebut dibatalkan melalui SK baru yang dikeluarkan pada 30 April 2025.
Penyebab Batalnya Mutasi Letjen Kunto
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan, bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor strategis dan kebutuhan organisasi.
Mutasi dalam tubuh TNI, menurutnya, selalu melalui proses panjang dan pertimbangan matang, termasuk melalui sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) yang membahas kebutuhan jangka pendek dan perencanaan penempatan hingga tiga bulan ke depan .
“Setiap keputusan dilakukan secara profesional, objektif, dan demi menjaga stabilitas serta efektivitas pelaksanaan tugas TNI,” tegas Kapuspen, dikutip Minggu (04/05/2025).
BACA JUGA:
Anak Try Sutrisno Batal Dimutasi, TNI: Bukan Soal Isu Pemakzulan Gibran
Letjen Kunto Batal Dimutasi, TB Hasanuddin Prihatin TNI Digoyah Politik!
Rekam Jejak
Letjen Kunto Arief Wibowo lahir di Surabaya pada 15 Maret 1971 dan merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 dari kecabangan Infanteri.
Ia memiliki rekam jejak yang cemerlang dalam karier militernya, pernah menjabat sebagai Komandan Peleton, Komandan Batalyon Infanteri, Komandan Resor Militer, hingga Panglima Komando Divisi Infanteri 3/Kostrad. Sebelum menjabat sebagai Pangkogabwilhan I, ia juga pernah menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi dan Staf Ahli Bidang Ekonomi Setjen Wantannas.
(Saepul)