Pemprov Jabar Tunggu Arahan MUI Soal Dugaan Aliran Sesat di Gegerkalong

Penulis: Budi

Duet Ridwan Kamil- Kaesang
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Jabarprov).

Bagikan

BANDUNG, TM.ID: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku, akan menunggu arahan dan kajian dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), terkait adanya dugaan aktivitas aliran sesat di Gegerkalong, Kota Bandung yang membuat heboh baru-baru ini.

“Selalu akan ditindaklanjuti dulu. Kalau urusan akidah, harus menunggu dari Majelis Ulama Indonesia atau ulama-ulama. Pemerintah seperti saya tidak bisa memutuskan sesat, tidak sesat sebelum ada fatwa. Termasuk urusan Al-Zaytun, itu juga sudah ada dari MUI,” ujarnya, Senin (31/7/2023).

Kejadian heboh mengenai adanya dugaan aliran sesat ini bermula dari pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp, dimana ada rekaman gambar yang menunjukkan sekelompok orang tengah melakukan aktivitas di Gegerkalong dan menarik perhatian masyarakat sekitar.

Bahkan aparat kepolisian turun tangan, guna menjaga kondusivitas dari adanya aktivitas yang dilakukan sekelompok orang tersebut pada malam satu suro atau muharam, 19 Juli 2023 lalu.

BACA JUGA: OMG! Muncul Dugaan Tempat Aliran Sesat di Kota Bandung

Diberitakan sebelumnya, Jagat maya sedang dihebohkan dengan  rekaman video adanya dugaan tempat praktik aliran sesat di Jalan Gegerkalong, Kota, Bandung, Jawa Barat.

Rekaman tersebut sudah tersebar luas di platform media sosial. Perekam video ini, melihat ada aktivitas di sebuah rumah, yang terlihat dari balik jendela ada orang yang sedang menari-nari diduga sedang mengerjakan prosesi ibadah.

“Oh my god, astaghfirullahu aladzim. Itu mereka ibadah tau, nari woy,” kata si perekam video dikutip pada Senin (31/7/2024).

Beberapa akun di media sosial memberikan imbauan kepada warga Kota Bandung agar berhati ketika beraktivitas di luar ruangan. Alasannya ada kegiatan keramian yang sudah terjadi terjadi sebelum Pandemi Covid-19.

Menurut Kapolsek Sukasari, Kompol Darmawan mengatakan, pokok dalam permasalahan adanya perbedaan pemahaman tentang nilai praktik keragaman.

“itu hanya perbedaan pemahaman keagamaan saja. Suatu kelompok masyarakat yang melaksanakan ritual ibadah yang sedikit berbeda pada hari As’syuro,” kata Kompol Darmawan, pada Minggu (30/7/2023).

Akan tetapi, kegiatan tersebut mendapatkan penentangan dari kelompok masyarakat yang tidak sependapatan tentang pemahaman keagamaan itu.

“Sehingga beberapa dari mereka melakukan aksi demonstrasi dan mendemonstrasikan narasi-narasi nyeleneh dan sesat,” pungkasnya.

 

(Dang Yul/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Atlet Basket WNA Amerika Diringkus Polisi
Selundupkan Permen Ganja, Pebasket AS Jarred Dwayne Shaw Terancam Hukuman Mati
Euis Ida Wartiah dan Pansus IV DPRD Jabar Kunjungi Kementerian Lingkungan Hidup
Euis Ida Wartiah dan Pansus IV DPRD Jabar Kunjungi Kementerian Lingkungan Hidup
Jubilee Marisa
Disangka Pelakor Dua Aktor Sekaligus, Siapa Sebenarnya Jubilee Marisa?
pembacaan tuntutan SYL (1)
Kasasi Ditolak, SYL Dieksekusi KPK di Lapas Sukamiskin
Ghea Indrawari
Geger! Justin Bieber Follow Ghea Indrawari, Begini Reaksinya 
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Strategi Bisnis “Purple Cow/ Sapi Ungu”

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Link Live Streaming AC Milan vs Bologna Final Coppa Italia 2024/25 Selain Yalla Shoot

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Cek Cara Belinya
Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Cek Cara Belinya
Barcelona
Link Live Streaming Derby Catalan Espanyol vs Barcelona Selain Yalla Shoot
Ledakan amunisi Garut
TNI AD Beri Peluang Anak Korban Ledakan Amunisi di Garut Jadi Tentara
Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Wetar Maluku Barat Daya
Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Wetar Maluku Barat Daya

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.