BANDUNG,TM.ID: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memgeruk sedimentasi sungai di 46 titik jelang memasuki musim hujan yang diprediksi terjadi pada bulan November. Pengerukan sedimentasi dan pembersihan saluran air dilaksanakan satu bulan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengatakan, kegiatan membersihkan saluran air dan sungai dilakukan jelang menghadapi musim hujan. Diharapkan, kegiatan mapag hujan atau bersih-bersih menjadi budaya baru di masyarakat.
BACA JUGA: Pemprov Jabar Targetkan TPPAS Regional Legok Nangka, Ciwaringin dan Lulut Nambo Segera Beroperasi
“Mapag hujan sebagai pengingat kita untuk semua elemen masyarakat di Kota Bandung, kita ingin menghadirkan sebuah budaya baru dengan gotong royong sama sama membereskan saluran ada 46 saluran sungai,” kata Bambang Tirtoyuliono, Jumat (6/10/2023).
Bambang juga mengatakan, telah memerintahkan 30 camat, 151 lurah dan mengajak masyarakat bersama-sama membersihkan lingkungan.
Selain melakukan pengerukan sedimentasi sungai, kegiatan lainnya yakni menciptakan kolam retensi baru serta sumur-sumur imbuhan.
Tak hanya itu, Pemkot Bandung menyiapkan lahan-lahan untuk lubang biopori. Dengan fenomena Elnino yang berpotensi menyebabkan cuaca menjadi ekstrem, ia mengatakan sejumlah upaya terus dilakukan dan bekerja sama dengan pihak lain.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Siap Hadapi Banjir dengan Program Mapag Hujan
Sedimen dan sampah yang berhasil dikeruk, tambah Bambang, akan dikelola agar tidak menjadi permasalahan baru. Ia mengatakan titik rawan genangan air saat musim hujan terus menurun dan saat ini hanya tersisa 7 titik.
Ia menambahkan, mapag hujan meminimalisir bila terjadi banjir atau genangan, cepat surut. Saat ini, genangan atau banjir lebih cepat surut.
“Awalnya tahun 2020, 110 menit sekarang 60 menit. Kita tekan agar tidak terlalu lama,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Masnur)