INDRAMAYU, TM.ID: Massa yang tergabung dalam Forum Indramayu, mendesak Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu untuk menindak dugaan penyimpangan di dalam Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun.
MUI Jawa Barat telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki ajaran Ponpes Al-Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang itu.
“Jadi kemarin juga belum ada seminggu, kita ini kan ada rapat gabungan nih di Jabar, gabungan dari Kodam, dari Polda, dari Pemda, dari MUI dan Kemenag, nah itu simpulannya mau membentuk tim khusus,” kata Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar.
BACA JUGA: Profil Restoran Mamma Rosy, Berani Hidangkan Babi Ke Umat Muslim
Rafani menyampaikan, tim khusus yang dibentuk ini akan melakukan penulusuran soal kurikulum Ponpes Al-Zaytun, dari paham agama yang diterapkan hingga dugaan tindakan pelecehan seksual dan aset pesantren.
Ia menambahkan, MUI Jabar telah merekomendasikan kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk menegur pihak Ponpes Al-Zaytun yang dianggap yang membuat kegaduhan di masyarakat.
“Harus diteliti ada penyimpangan pelaksanaan kurikulum atau nggak, nah itu kan ranahnya Kemenag. Terus yang mengangkut paham agama, penyimpangan paham agama, itu MUI tanyanya,” ucap Rafani.
“Jadi pandangannya, kami juga Jabar ingin segera selesai ini kasus Al-Zaytun jangan terus-terusan, Panji Gumilang itu menyampaikan pernyataan yang kontroversial,” sambungnya melansir Detik, Kamis (15/6/2023).
Diketahui sebelumnya, Forum Indramayu menggugat Ponpes Al-Zaytun yang memberitahukan kepada kepolisian pada Rabu (14/6/2023).
Tuntutan ini dengan dugaan ajaran sesat dari tempat menimba ilmu tersebut hingga dugaan pemerkosaan yang dilakukan Panji Gumilang kepada wanita bernama Kartini.
BACA JUGA: Hakim Tolak Sidang Terpisah Mario Dandy – Shane
(Saepul/Dist)