BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pocari Sweat Run 2025 di Bandung dihebohkan aksi bagi-bagi bir gratis oleh Free Runners Bandung. Video viral Aishama harani menyoroti kontroversi pemberian alkohol di ajang lari dan abai pada bahaya minum bir setelah olahraga.
Ironisnya, acara yang seharusnya mempromosikan kesehatan ini justru tercoreng. Insiden ini memicu pertanyaan besar soal etika sponsor dan pemahaman publik tentang pemulihan pasca-olahraga.
Bahaya Minum Bir Setelah Olahraga
Para ahli sepakat, minum bir setelah olahraga bukanlah pilihan yang ideal. Melansir laman Single Care, berikut beberapa alasannya
Dehidrasi Akut
Olahraga membuat tubuh kehilangan cairan lewat keringat, dan alkohol justru memicu buang air kecil lebih sering. Sehingga gabungan keduanya bisa berujung pada dehidrasi parah.
Meski begitu, tidak semua minuman beralkohol sama. Penelitian menunjukkan minuman dengan kadar alkohol 2% atau kurang (seperti beberapa light beer) tidak serta merta menyebabkan dehidrasi.
Namun, jika kadar alkoholnya mencapai 4% atau lebih (seperti bir pada umumnya), justru akan mempercepat kehilangan cairan karena sering buang air kecil.
Pemulihan Otot Terhambat
Saat berolahraga, otot mengalami ‘luka’ kecil yang perlu diperbaiki dengan protein (proses ini disebut sintesis protein otot). Sayangnya, alkohol bisa mengganggu produksi protein, dan membuat otot tetap pegal dan rusak.
Kualitas Tidur Menurun Drastis
Sudah rahasia umum, alkohol bisa mengganggu tidur, terutama fase tidur REM yang penting untuk pemulihan. Tapi, bukan hanya rasa lelah yang jadi akibatnya.
Saat tidur, tubuh memproduksi hormon pertumbuhan manusia (HGH), hormon penting untuk perbaikan dan pertumbuhan otot. Nguyen menjelaskan, ketika alkohol mengganggu tidur, produksi HGH bisa berkurang hingga 70%.
Keseimbangan Nutrisi Terganggu
Ketika para atlet mengisi ulang energi dengan alkohol alih-alih karbohidrat, protein, dan elektrolit, mereka justru membuat tubuh kekurangan sumber energi vital untuk performa puncak dan pemulihan.
Jadi jangan kira bir, yang mengandung karbohidrat, bisa menggantikan kebutuhan tubuh.
Kortisol Naik, Testosteron Turun
Sebuah penelitian menemukan bahwa konsumsi alkohol setelah olahraga dapat meningkatkan hormon kortisol (hormon stres) dan menurunkan testosteron (hormon seks pria).
Kelebihan kortisol bisa menghambat sintesis protein yang dibutuhkan untuk membangun otot, dan tanpa kadar testosteron yang cukup, sulit untuk membentuk otot dan kekuatan.
Potensi Kenaikan Berat Badan
Sebagian besar minuman beralkohol tinggi kalori. Bahkan light beer pun bisa mengandung sekitar 100 kalori. Jadi, jika Anda berolahraga untuk menurunkan berat badan, minum bir setelahnya justru bisa menghambat proses Anda.
Perburukan Kondisi Kesehatan
“Beberapa orang, terutama yang punya riwayat kejang, gangguan neurologis, atau aritmia jantung, perlu sangat berhati-hati,” kata Dr. Alberto Augsten, ahli toksikologi dari Memorial Healthcare System.
“Ketika kondisi ini digabungkan dengan alkohol dan peningkatan aktivitas fisik, bisa terjadi ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya.” jelasnya.
Baca Juga:
Marak Beras Oplosan, Ini Bahayanya Untuk Kesehatan
Cara Membedakan Minyak Goreng Asli dan Daur Ulang, Jangan Ketuker!
Perlu diketahui, ketika dicampur dengan alkohol beberapa obat-obatan bisa menyebabkan efek penenang. Ini bisa sangat bermasalah jika tubuh sudah lelah setelah berolahraga.
Dengan memahami poin di atas, semoga lebih bijak dalam memilih minuman setelah berolahraga. Kesehatan dan pemulihan tubuh jauh lebih berharga!
(Anisa Kholifatul Jannah)