Merawat Keindahan Puncak Bogor, Menurut Cagub Jabar Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi Puncak Bogor
(Tangkapan layar YouTube Kang Dedi Mulyadi)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID –Bakal calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan pihak yang berinvestasi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, tidak boleh merusak konservasi.

Cagub Jabar yang diusung Partai Gerindra dan Golkar bersama Erwan Setiawan sebagai pendampinya ini mengaku mendukung penataan kawasan wisata Puncak untuk memperindah wilayah tersebut.

“Karena itu areal yang indah maka harus diperindah, orang berinvestasi di Puncak itu tidak boleh mengganggu konservasi,” kata Dedi Mulyadi dalam kunjungannya ke Cigombong, Kabupaten Bogor, seperti dilansir Antara, Sabtu (14/9/2024).

Dikatakan, penataan kawasan wisata Puncak bisa dilakukan dengan perubahan perilaku masyarakat serta penyediaan tempat-tempat yang lebih layak bagi para pedagang.

Mantan Bupati Purwakarta ini menceritakan pengalamannya terkait program pasar gratis, yang kemudian menimbulkan masalah, di mana masyarakatnya kemudian tidak mau mengelola dengan baik.

“Hanya sekedar kebersihan,” kata pria yang akbrab disapa KDM ini.

Menurutnya, ke depan Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus meningkatkan rasa memiliki dalam mengelola aset-asetnya di kawasan wisata Puncak, juga didukung dengan rasa memiliki yang tinggi juga bagi masyarakat setempat.

“Puncak menjadi pusat investasi dan pusat tourism, tetapi warga sekitar juga harus mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk bisa berusaha dengan nyaman dan tenang, dengan mempertimbangkan aspek konservasi, keindahan dan aspek kepuasan pelanggan,” tuturnya.

BACA JUGA: Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan Paslon Pilgub Pertama yang Mendaftar ke KPU Jabar

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Bogor saat ini sedang berupaya melakukan penataan kawasan wisata Puncak, diawali dengan pemindahan PKL ke Rest Area Gunung Mas pada Senin (24/7).

Pada penertiban lapak pedagang ini, Pemkab Bogor meratakan 329 bangunan di sepanjang Jalur Puncak, terdiri dari 185 bangunan dari Gantole hingga Rest Area Gunung Mas, dan 144 bangunan dari Simpang Taman Safari Indonesia hingga Rest Area Gunung Mas.

Kemudian, pada penertiban tahap II ada sebanyak 196 PKL yang dipindah ke rest area dengan cara penertiban lapak-lapaknya di sepanjang jalur Puncak.

Pemkab Bogor memastikan perekonomian pedagang kaki lima atau PKL di kawasan wisata akan menjadi lebih baik setelah pindah ke Rest Area Gunung Mas.

Pembangunan rest area di lahan seluas 7 hektare milik PT Perkebunan Nusantara ini telah dilakukan sejak tahun 2020-2021.

Rest Area Gunung Mas memiliki kapasitas 516 kios terdiri dari 100 kios untuk pedagang basah seperti sayur dan buah, serta 416 kios untuk pedagang kering seperti oleh-oleh dan camilan. Masing-masing kios memiliki luas 11 meter persegi baik basah maupun kering.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tips Nonton Konser
5 Tips Nonton Konser Sendiri Biar Tetap Seru!
Ukuran koper
Menilik Beragam Jenis Ukuran Koper, Sebelum Bepergian Jauh
Babat Sapi
3 Resep Olahan Babat Sapi yang Enak!
Penyebab muka tidak simestris
Wow, 8 Penyebab Muka Tidak Simetris!
Aplikasi Keuangan
5 Aplikasi Keuangan, Jadikan Finansial Lebih Stabil!
Berita Lainnya

1

Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa Bahas Masalah Penahanan Ijazah

2

Kebijakan LPG 3 Kg: Kunto Aji Kritik Mental Pejabat, Bahlil Salahkan Warga

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Ciawi, 8 Orang Tewas, 11 Luka

5

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Dedi Mulyadi Pangkas Anggaran
Dedi Mulyadi Pangkas Anggaran Gubernur Rp2,1 Miliar, Dialihkan Buat Bangun Rumah Rakyat Miskin
Daftar pemain Timnas U20 Indonesia Piala Asia U20 2025
Piala Asia U20 2025: Daftar 23 Pemain Timnas U20 Indonesia, 3 di Antaranya Pemain Debutan
santunan korban kecelakaan tol ciawi 2
Segini Besaran Santunan Para Korban Tabrakan Beruntun Tol Ciawi 2
Gunung Gamalama Alami Peningkatan Kegempaan Vulkanik
Waspada! Gunung Gamalama Maluku Utara Alami Peningkatan Kegempaan Vulkanik

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.