BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, meninjau kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) di Sekeloa, Bandung, Jumat (11/7/2025) kemarin, untuk melihat langsung rencana pembangunan hunian bagi sivitas akademika dan masyarakat sekitar.
Rencana ini diinisiasi Unpad sebagai solusi atas keterbatasan hunian di kawasan kampus. Maruarar menyambut positif inisiatif tersebut, namun menegaskan bahwa semua proses harus sesuai prosedur.
“Kami siap dukung, tapi harus ada proposal resmi dan ikuti aturan. Ini bukan soal niat baik saja, tapi soal tata kelola yang benar,” kata Maruarar.
Maruarar juga menyoroti kepadatan kawasan Sekeloa yang dinilai makin tidak terkendali. Sebagai mantan mahasiswa di Bandung, dirinya mengaku prihatin dan mendorong penataan yang lebih manusiawi.
“Saya kuliah di Parahyangan, tahu betul kawasan ini. Dulu sudah padat, sekarang makin sesak. Penataan perlu visi jangka panjang,” ucapnya.
Baca Juga:
Wamen PKP: Rumah Subsidi 18 Meter Bukan Program 3 Juta Rumah Prabowo
Pemerintah Usahakan Cicilan Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Rp 600 Ribu per Bulan
Maruarar telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat dan meminta Rektor Unpad bekerja sama dengan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, yang juga alumni kampus tersebut.
“Ini saatnya gotong royong. Kampus, kota, dan pusat harus satu visi,” katanya.
Sementara itu, Rektor Unpad, Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, memastikan proposal resmi segera disusun sesuai arahan kementerian. Dirinya juga menegaskan proyek ini tidak akan menggusur warga.
“Kami bangun di lahan yang tidak ditempati. Bahkan kami ingin warga sekitar juga bisa memiliki hunian ini,” ujar Arief.
Unpad menyiapkan lahan seluas 10 hektare dan berencana membangun rumah susun sebagai solusi atas keterbatasan ruang di tengah kota.
“Rumah tapak tidak mungkin. Rumah susun jadi pilihan paling realistis. Target awal, ratusan unit untuk dosen, mahasiswa, dan warga,” pungkasnya. (Kyy/_Usk)