BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Pengacara tidak hanya dihormati karena peran mereka dalam menegakkan hukum, tetapi juga karena potensi gaji yang menarik yang dapat mereka raih.
Profesi pengacara menawarkan berbagai level gaji yang berbeda, tergantung pada pengalaman, spesialisasi, dan lokasi tempat mereka bekerja.
Sebagai contoh, pengacara junior atau advokat muda biasanya memulai dengan gaji antara Rp7.000.000 hingga Rp15.000.000 per bulan, sementara pengacara magang biasanya mendapatkan sekitar Rp 2.000.000 hingga Rp 3.000.000 per bulan. Mereka sering kali belajar di bawah bimbingan pengacara senior untuk mengasah keterampilan mereka dalam penyelesaian kasus hukum.
Pengacara senior, di sisi lain, dapat menghasilkan penghasilan yang jauh lebih besar, dengan gaji bulanan mencapai Rp20.000.000. Namun, penghasilan ini sering kali berkorelasi dengan reputasi dan jejak rekam pengacara tersebut dalam penanganan kasus-kasus yang kompleks.
Selain itu, gaji pengacara juga dipengaruhi oleh firma hukum tempat mereka bekerja. Firma hukum yang berafiliasi dengan perusahaan asing cenderung menawarkan gaji yang lebih tinggi.
BACA JUGA: Jadi Pengacara Kasus Vina Cirebon, Berapa Bayaran Hotman Paris?
Sebagai contoh, seorang partner di firma hukum berafiliasi asing bisa menghasilkan antara Rp1,8 miliar hingga Rp2,4 miliar per tahun, sementara seorang associate bisa mendapatkan antara Rp700 juta hingga Rp1,3 miliar per tahun.
Pilihan untuk bekerja sebagai in-house counsel juga menjadi pilihan menarik bagi sebagian pengacara, di mana gaji mereka bisa mencapai antara Rp700 juta hingga Rp1,3 miliar per tahun, tergantung pada tanggung jawab dan skala perusahaan tempat mereka bekerja.
Dengan demikian, profesi pengacara tidak hanya menawarkan kesempatan untuk berkontribusi pada keadilan dan penegakan hukum, tetapi juga memberikan kesempatan untuk memperoleh penghasilan yang substansial, terutama bagi mereka yang berhasil membangun karier yang sukses dan terpercaya dalam dunia hukum.
(Budis)