JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Mantan artis yang kini menjabat anggota Komisi IX DPR RI, Kris Dayanti angkat bicara soal kasus sedot lemak mematikan di Depok, Jawa Barat.
Selebgram asal Medan, Ella Nanda Sari Hasibuan (30), meninggal dunia usai menjalani operasi sedot lemak di klinik kecantikan WJS Beauty, Depok.
Kris Dayanti meminta masyarakat agar cermat dan hati-hati dalam memilih klinik kecantikan.
“Saya turut prihatin dan berdukacita atas kabar ini. Semoga almarhumah diterima di sisi Tuhan. Kami mendorong agar kasus ini diusut secara tuntas,” tegas Kris Dayanti dalam keterangan tertulis kepada Parlementaria, Selasa (30/7/2024).
KD, sapaannya, menegaskan, tidak ada yang salah atas niat Ella melakukan treatment sedot lemak karena merawat diri untuk tampil cantik adalah hal yang penting dan hak seluruh perempuan.
“Hanya saja harus hati-hati dalam memilih klinik atau treatment yang akan dilakukan,” ujar perempuan yang akrab disapa KD ini.
Politisi Fraksi PDIP ini meminta Pemerintah untuk memperketat regulasi dan persyaratan lisensi di tengah menjamurnya klinik-klinik kecantikan.
Menurutnya, setiap klinik harus memenuhi standar yang ketat sebelum diizinkan beroperasi. Selain memperketat regulasi dan persyaratan lisensi, perlu juga dilakukan program sertifikasi dan pelatihan berkelanjutan untuk tenaga medis di sektor kecantikan.
“Untuk menjamin kualitas layanan yang diberikan. Sehingga konsumen merasa aman dan nyaman atas keselamatan diri mereka,” harapnya.
KD juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan informasi mengenai status lisensi, hasil inspeksi, dan catatan pelanggaran klinik kecantikan.
BACA JUGA: Wanita Meninggal Usai Sedot Lemak, Siapa Pemilik WSJ Beauty?
Ia mengatakan, informasi ini harus dipublikasikan secara transparan agar masyarakat dapat memilih klinik yang terpercaya.
“Dengan begitu dapat mengurangi risiko masyarakat yang tertipu oleh klinik abal-abal yang tidak memenuhi standar,” tegas KD.
KD pun meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ikut melakukan pendampingan, agar permasalahan ini bisa menjadi evaluasi bersama.
Lebih lanjut, politisi kelahiran Kota Batu tersebut meminta Pemerintah melakukan pengawasan berkala terhadap klinik kecantikan, jangan sampai terulang lagi kasus sedot lemak mematikan seperti yang terjadi di Depok.
Dikatakan, pengawasan bukan hanya terhadap klinik di Depok saja, tetapi seluruh klinik-klinik kecantikan maupun fasilitas kesehatan yang memiliki layanan untuk treatment kecantikan.
Inspeksi berkala tersebut perlu dilakukan untuk mencegah klinik yang beroperasi tanpa izin. Audit harus dilakukan secara berkala untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi.
“Klinik yang ditemukan melanggar standar harus dikenakan sanksi tegas, termasuk penutupan sementara atau permanen,” sebutnya.
Di sisi lain, KD mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap banyaknya klinik abal-abal, terutama bagi konsumen perempuan.
Apabila ingin melakukan treatment kecantikan, menurutnya, masyarakat harus betul-betul melakukan riset mendetail terhadap klinik kecantikan atau fasilitas kesehatan yang dituju dan juga terhadap keamanan treatmentkecantikan itu sendiri.
“Perlu cek izin klinik dan harus berani bertanya tentang informasi dokter serta treatment yang akan dilakukan. Hal itu bisa mencegah kita terjebak dari malpraktek dan salah klinik,” jelasnya.
(Aak)