BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Media sosial heboh usai muncul kabar meninggalnya balita asal Sukabumi berusia sekitar empat tahun bernama Raya.
Video yang diunggah akun lembaga sosial Rumah Teduh @rumah_teduh_sahabat_iin bukan sekadar kabar kehilangan, melainkan potret betapa kejamnya abai pada kehidupan seorang anak.
Berdasarkan keterangan narator dan video yang ditampilkan di Instagram pada pertengahan Agustus 2025, tubuh mungil Raya dipenuhi cacing gelang. Rekaman CT scan memperlihatkan serangan parasit yang menjalar di dalam dirinya sehingga tubuhnya lemas.
Faktanya Raya hidup di keluarga yang tidak sehat. Ibu dan ayahnya mengalami gangguan mental, membuat perhatian terhadap tumbuh kembangnya terabaikan sejak dini.
Di kolong rumah panggung dengan tanah bercampur ayam dan kotoran, ia bermain tanpa perlindungan. Lingkungan itu perlahan menjadi pintu masuk bagi malapetaka yang pada akhirnya merenggut hidupnya.
Pada 13 Juli 2025, Raya dievakuasi Rumah Teduh ke rumah sakit. Namun harapan segera berhadapan dengan tembok birokrasi. Identitas tak jelas, jaminan kesehatan tak ada.
Rumah sakit memberi waktu tiga kali dua puluh empat jam untuk pengurusan dokumen. Tetapi hingga batas akhir, dokumen tak kunjung selesai. Perawatan pun berubah menjadi beban keuangan dan harus bayar mandiri.
Seorang balita sakit parah akhirnya dipaksa menunggu keputusan administrasi yang tak kunjung datang. Sementara tubuh Raya berperang dengan cacing, tagihan rumah sakit terus menanjak. Dari belasan hingga tembus puluhan juta hanya dalam sembilan hari.
Baca Juga:
10 Pegawai RSUD Sukabumi Positif Narkoba, Layanan Pasien Dipastikan Tetap Normal
18 Rumah 21 Keluarga Terdampak Banjir di Gunung Puyuh Sukabumi
Keluarga miskin tanpa pegangan mustahil bisa menanggungnya dan berupaya diperjuangkan Rumah Teduh. Nyawa seorang bocah tergadai di antara angka dan lembaran administrasi.
Pada 22 Juli, Raya menyerah. Ia pergi dalam kondisi tubuh ringkih, menyisakan catatan bahwa di republik ini, birokrasi bisa lebih cepat memutus harapan daripada menyelamatkan.
Identitas Raya baru terkuak setelah kematiannya. Anak pasangan Rizaludin alias Udin (32 tahun) dan Endah (38 tahun) itu tinggal di Kampung Padangenyang RT 06/03 Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.
(Anisa Kholifatul Jannah)