BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan dua lokasi lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung Sekolah Rakyat sebagai Program Nasional yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sosial.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Soni Bakhtiyar menyebut, lahan untuk pembangunan telah disiapkan seluas dua hektar di dua lokasi berbeda. Dua lokasi tersebut diantaranya adalah Sentra Wiyata Guna di Jalan Pajajaran Kota Bandung serta di Cisarua Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
“Semua persyaratan sudah disampaikan ke helpdesknya Kemensos. Dan Kementerian PU juga sudah ngecek lokasi yang akan dijadikan sekolah rakyat. Namun memang masih ada catatan, kita belum bisa memenuhi standar minimal luasan lahan minimal 5 hektare. Nah memang itu adalah persoalan daerah perkotaan untuk mencari lahan seluas 5 hektar itu menjadi kendala,” kata Soni Bahktiyar, Selasa (6/5/2025).
“Namun demikian, Wiyata Guna yang ada di jalan pajajaran itu juga akan dijadikan sekolah rakyat yang berada di wilayah kota Bandung. Nah sementara itu bisa menampung 50 siswa untuk SMP. Sedangkan yang Wyata Guna yang di Cisarua, Lembang itu pun dipergunakan untuk siswa warga kota Bandung, sebanyak 50 juga untuk SMA,” sambungnya
Soni pun menjelaskan kedua lahan tersebut diperuntukkan untuk sekolah tingkat SMP dan SMA dan akan mulai dioperasikan pada Juli 2025 mendatang.
Sementara itu, Pemkot Bandung sendiri belum menyediakan lahan untuk sekolah tingkat SD. Hal tersebut dikarenakan kendala lahan yang cukup minim di Kota Bandung, terlebih jika harus memenuhi syarat seluas lima hektar.
Baca Juga:
Rumor Rute Konvoi Persib Mencuat, Kawasan Gedebage Jadi Titik Akhir
DPRD Sorot Banyak Kantor Kecamatan yang Tak Layak di Kabupaten Bandung
“Jadi ya untuk SMA kan mungkin sudah lebih dewasa ya jadi ditempatkan di Cisarua. Kalau yang SMP kita tempatkan di Wiataguna, di Padjajaran. Kalau yang Cisarua dan Padjajaran itu Juli ini sudah mulai,” ucapnya.
“Yang 50 ini untuk SMP ini nama-nama siswanya sedang diverifikasi oleh Wiyata Guna ya. Termasuk juga oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Kota Bandung mengajukan untuk SD, SMP dan SMA. Seribu siswa. Berarti tinggal SD belum ada ya? SD yang belum,” tambahnya.
Soni menyebut, bahwa untuk bangunan yang dibangun dari tahap awal akan segera dilakukan ground breaking atau peletakan batu pertama pada 2026 mendatang. Terkait anggaran pembangunannya sendiri berasal dari APBN secara penuh.
“Insya Allah tahun depan sudah mulai groundbreaking. Itu 100 persen dari APBN dan kalau pemerintah kota hanya menyediakan lahan saja,” pungkasnya.
(Kyy/Dist)