KESDM Incar Pasar Asean Saat Ekspor Batu Bara ke China dan India Turun

Penulis: usamah

KESDM Incar Pasar Asean Saat Ekspor Batu Bara ke China dan India Turun
lustrasi-Kapal Tongkang Saat Angkut Batu Bara (solarindustri)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID –Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adanya penurunan ekspor batu bara Indonesia ke China dan India. Penurunan tersebut, terjadi karena adanya lonjakan produksi dari kedua negara .

“China sama India, dua negara itu produksinya naik,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tri Winarno seperti dilansir dari Antara, Kamis (26/6/2025).

Tri menjelaskan, dalam kondisi geoekonomi dan geopolitik yang terjadi seperti sekarang ini, setiap negara ingin melakukan yang terbaik bagi ketahanan energi di dalam negerinya. Menurut Tri, merupakan hal yang wajar apabila China dan India menggenjot produksi batu bara untuk mengurangi ekspor dari negara lain.

“Jadi poinnya semua negara sekarang mempertahankan, penginnya untuk ketahanan seperti Pak Prabowo tadi sampaikan, semua negara ingin untuk negaranya secure. Jadi wajar-wajarnya di dunia global ya seperti ini,” kata Tri.

Baca Juga:

Jangan Kaget! Peredaran Batu Bara China di Indonesia Makin Meluas

Harga Batu Bara Kembali Naik, Tembus US$105 per Ton

Dia menambahkan, saat ini yang terpenting bagi Indonesia adalah melakukan antisipasi. Menurutnya, pasar ASEAN bisa dilirik menjadi pasar batu bara yang baru. “Kita enggak usah terlalu panik, tetapi memang harus diantisipasi. Misalnya, apakah ada potensi untuk Asean, seperti itu,” imbuhnya.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada 2024, Indonesia mengekspor 555,34 juta ton batu bara senilai US$ 37,77 miliar. Sebagian besar ekspor ini ditujukan ke China dan India, yang merupakan pasar utama batu bara Indonesia.

Dalam laporan terbaru dari Energy Shift Institute (ESI) berjudul “Coal in Indonesia Paradox of Strength and Uncertainty”, disebutkan bahwa perusahaan batu bara Indonesia perlu segera bertransisi.

Salah satu alasannya adalah lanskap energi global yang bergeser, terutama di China selaku importir batu bara terbesar Indonesia, yang lebih dari tiga perempat pertumbuhan permintaan listriknya dipenuhi oleh energi bersih. (_usamah kustiawan)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Khabib Nurmagomedov
Khabib Nurmagomedov Sebut Jon Jones Petarung Terbaik UFC Sepanjang Masa
Kecurangan Beras
Mentan Ungkap Kecurangan Distribusi Beras, Rugikan Konsumen hingga Rp99,35 Triliun
Agung Yansusan
Perda Perlindungan Anak Belum Optimal, DPRD Jabar Soroti Kinerja OPD dan Kurangnya Sosialisasi
Fariz RM
Usia 66 Tahun Masih Pakai Narkoba, Fariz RM Mengaku Kalah dari Tekanan Hidup
Forever We Are Young
Film 'Forever We Are Young' Siap Tayang Global, Ini Bocorannya
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Seorang Warga Sroyo Jateng Ditetapkan jadi Tersangka Korupsi Sapi Hibah dari Kementan

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.