JAKARTA,TM.ID: Deputi Komisioner Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sekaligus Ketua Satgas Praktik Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (PASTI),Sarjito menyampaikan pihaknya akan menyelidiki tingkat bunga rentenir di berbagai daerah yang disebut tinggi.
Sarjito menjelaskan bahwa hal tersebut harus dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah daerah untuk mengentaskan fenomena terjeratnya masyarakat kepada para lintah darat.
BACA JUGA: OJK Dorong Penguatan Eksosistem Keuangan Digital
“Rentenir di daerah bunganya tinggi, di Jawa Barat , ada namanya Bank Emok, Bank Titil, di Nusa Tenggara Timur saja baru tahu orang -orang kalau mau pergi dinas pinjam ke rentenir. Saya dapat cerita dari mereka, gede bunga mereka,” kata Sarjito beberapa waktu lalu.
Sarjito menyebutkan, berawal dari ceita tersebut, pihaknya memerintahkan sejumlah tim Satgas PASTI untuk mendata tingkat bunga yang dikenakan para rentenir kepada masyarakat di berbagai daerah. Survei dilakukan di sejumlah lokasi seperti pasar.
Dia mengungkapkan, selain OJK, sejumlah bank -bank daerah juga sudah turun ke pasar untuk menelisik hal tersebut, Salah satu contohnya seperti di Jawa Barat.
“Ini salah satu keberhasilan. Ada pemberantasan rentenir di Jabar, Kebumen sudah ada. Jadi bank -bank daerah itu sudah masuk ke pasar,” ucapnya.
Dia menambahkan, apabila informasi mengenai tingkat bunga sudah diperoleh, OJK akan memberi berbagai data tersebut kepada Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). TPAKD bisa menggunakan informasi tersebut untuk merumuskan kebijakan seperti menetapkan tingakt bunga yang lebih rendah dari rentenir.
BACA JUGA: OJK Ingatkan Penipuan Joki Pinjol, Bikin Kredit Macet dan Risiko Lilitan Utang
Sarjito menuturkan, jumlah masyarakat yang menggunakan lintah darat akan berkurang. Masyartakat juga bisa beralih ke pihak lain untuk memperoleh pinjaman, contohnya seperti koperasi.
“Pinjam di situ aja koperasi kan enak. Kalau ada yang lebih murah pasti mereka bergeser, apapun bank apapun selama interest rate lebih murah dan mudah diakses masyarakat pasti akan ambil itu, yang penting bungan dibawah rentenir,” sebutnya.
Laporan wartawan Jakarta : Agus Irawan / Masnur