BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kasus rudapaksa yang dialami turis China berinisial JT oleh pria tak dikenal di Jalan Batu Kandik, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali pada Januari lalu terus berlanjut.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Laorens Rajamangapul Heselo, menyatakan hasil tes swab dari air liur dan cairan vagina korban akan digunakan sebagai bahan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pemerkosaan terhadap JT.
“Kami sudah koordinasi dengan Polda Bali. Karena Polda Bali sudah punya bukti pembanding lewat swab vagina pada korban,” ujarnya seusai konferensi pers, Senin (19/5/2025).
Laorens menjelaskan sampel swab tersebut diambil oleh laboratorium forensik Polda Bali bersama dengan pihak rumah sakit. Selanjutnya, hasil pemeriksaan itu akan dikirimkan ke Mabes Polri.
Tak hanya dari korban, laboratorium forensik dan tim medis rumah sakit juga akan mengambil sampel air liur dari beberapa saksi yang sebelumnya telah dimintai keterangan.
“Nanti dicocokkan dengan hasil (penelitian swab) di labfor Mabes Polri,” imbuh Laorens.
Laorens menyampaikan apabila hasil swab dari para saksi menunjukkan kecocokan yang signifikan, maka saksi tersebut bisa diduga sebagai pelaku pemerkosaan terhadap JT. Ia menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada seorang pun yang secara resmi dicurigai sebagai pelaku pemerkosaan terhadap perempuan asal Tiongkok tersebut.
“Nanti seandainya hasilnya identik dengan pelaku, nanti kami kabarkan,” pungkasnya.
Baca Juga:
Miris, 7 Santri Jadi Korban Pelecehan, Pelaku Diduga Pemilik Ponpes di Jaktim
Sebelumnya, JT menjadi korban pemerkosaan dan perampokan setelah menonton pesta kembang api di Pantai Nyang-Nyang, Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Rabu (1/1/2025) dini hari.
Pelaku membawa kabur gelang berlian milik wisatawan asal China tersebut yang ditaksir bernilai sekitar Rp 80 juta. Selain hasil swab, pihak kepolisian juga telah mengantongi rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian serta ciri-ciri pelaku.
(Virdiya/Budis)