JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti tampak irit bicara, saat dimintai keterangan oleh wartawan, soal temuan penggunaan anggaran makan minum (mamin) di RSUD Cilograng dan Labuan tahun anggaran 2024.
Dalam unggahan video akun Instagram @viralbanten, Ati nampak terlihat terburu-buru saat didatangi oleh pewarta.
Tak memberikan keterangan, jelas dirinya pun terlihat menghubungi seseorang lewat telpon genggamnya dan berjalan.
“Kan semua sudah tindakalanjuti di BPK,” singkat Kadinkes Provinsi Banten Ati kepada wartawan dalam video itu, dikutip Jumat (23/05/2025).
Diketahui sebelumnya, BPK RI menemukan dugaan mark up pada pelaksanaan anggaran kegiatan tersebut di RSUD Cilograng dan Labuan senilai Rp1,89 miliar.
BACA JUGA:
Penari Joget Bumbung Dipanggil Satpol PP Usai Viral, Dianggap Erotis!
Viral! Keluarga Pasien Bawa Alat Karaoke ke Rumah Sakit Bikin Warganet Gaduh
Adapun yang jadi sorotan, harga barang dalam kontrak lebih tinggi dibanding harga pasar dengan selisih mencapai Rp251,7 juta. Terlebih, 2 rumah askit plat merah tersebut belum beroperasi hingga saat ini.
Potensi kerugian negara juga muncul lantaran produk yang dibeli segera memasuki tanggal kedaluwarsa pada Juni 2025.
Sikap Kadinkes Provinsi Banten itu yang seolah terlihat menghindari dari pertanyaan awak media, lantas menjadi sorotan banyak netizen.
“Betapa baiknya bu dinkes ini, wartawan diajak jalan-jalan agar sehat,’ kelakar komentar akun @ma******ay
“Pantesan banten tertinggal, banyak orang sakit di pejabat nya,” tambah komentar akun @fa******zd
“Tingal jelaskeun atuh bu, ngerakeun bae,’ timpal netizen lain mengakhiri
(Saepul)