BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) perintahkan Inspektorat dan DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) periksa keuangan Desa Karangsari, akibat dari viralnya video Kades (Kepala Desa) Karangsari Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Casmari nyawer di tempat hiburan malam (Diskotik).
Dalam vlog harianya yang diunggah di media sosial, KDM langsung memberikan ulitmatum kades tersebut.
“Di Cirebon ada kepala desa nyawer di diskotik dan menimbulkan kehebohan, menurut saya sih memang sebaiknya tidak dilakukan dan saya sudah meminta kepada kepala Inspektorat, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Cirebon untuk melakukan pemeriksaan, yang pertama dari sisi etik yang kedua dari penggunaan uangnya”. ungkap KDM, dikutip Senin (16/6/2025).
KDM menyatakan pengelolaan keuangan Desa Karangsari harus diaudit oleh Inspektorat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Jika pemeriksaan tersebut tidak dilakukan, maka akan ada sanksi tegas berupa tidak dicairkannya bantuan keuangan dari gubernur.
“Uang yang dipakai nyawernya uang apa? kalau inspektorat dan dinas pemberdayaan masyarakat desa tidak melakukan itu, maka kami akan menunda bantuan keuangan gubernur untuk desa yang ada di Cirebon” tandasnya.
Sebelumnya, Kuwu (Kepala Desa) Karangsari, Casmari, akhirnya angkat bicara terkait video viral yang menunjukkan dirinya tengah melakukan aksi saweran di sebuah tempat hiburan malam. Dalam klarifikasinya, ia mengakui bahwa tindakan tersebut memang dilakukannya secara spontan akibat kondisi yang bising dan ramai di lokasi kejadian.
“Suasananya hingar-bingar, ramai, dan bising seperti layaknya di diskotek. Jadi saya tidak sadar melakukan hal itu. Tapi yang jelas, itu uang pribadi saya, bukan Dana Desa,” tegas Casmari.
Ia menambahkan bahwa dirinya memiliki sumber penghasilan lain di luar jabatannya sebagai kuwu, yakni dari usaha jual beli tanah kavling yang telah digelutinya sejak lama. Bahkan, ia menyebut memiliki beberapa rumah dan tiga unit mobil yang diperoleh dari hasil usahanya tersebut.
“Warga juga tahu usaha saya. Jadi jangan sampai disalahartikan. Sebelum menjabat sebagai kuwu pun saya sudah biasa sawer. Pernah juga menghabiskan Rp15 juta. Yang kemarin itu paling cuma Rp1 sampai Rp3 juta,” lanjutnya.
Baca Juga:
Viral, Kades asal Cirebon Nyawer di Diskotik: Saya nggak sadar!
Review Rumah Subsidi dari Pemerintah, Perekam Nyeletuk Bikin Netizen Ngakak
Lebih jauh, Casmari mengklaim sejak dilantik sebagai kuwu pada tahun 2024, dirinya belum pernah menggunakan gaji yang diterima untuk keperluan pribadi. Gaji tersebut, menurutnya, dialokasikan sepenuhnya untuk membantu masyarakat kurang mampu dan fakir miskin di desanya.
“Di tahun pertama saya jabat, gaji saya berikan untuk fakir miskin dan anak yatim di Desa Karangsari. Di tahun kedua, gaji itu saya alokasikan untuk program Rutilahu dan perbaikan jalan-jalan yang belum tersentuh Dana Desa dan berbagi sembako,” jelasnya.
(Virdiya/Budis)