Kabupaten Bandung Barat Kejar 98 Persen Kepesertaan BPJS

Penulis: tri

Kabupaten Bandung Barat Kejar 98 Persen Kepesertaan BPJS
Ketua Komisi IV DPRD KBB, Nur Djulaeha. (Tri/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG BARAT, TEROPONGMEDIA.ID — Pelaksanaan Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih menghadapi sejumlah kendala. Hingga kini, masih banyak masyarakat tidak mampu yang belum tercover BPJS Kesehatan PBI (Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan).

Fakta itu terungkap saat Komisi IV DPRD KBB mengadakan rapat kerja soal UHC dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Dinsos KBB, BPJS Kesehatan, Bappelitbangda KBB, BAKD KBB, Asisten Pemerintahan, dan Bagian Hukum di Bandung, Rabu (8/1/2025). Rapat dipimpin Ketua Komisi IV DPRD KBB, Nur Djulaeha.

“Masih banyak masyarakat yang mau mendaftar, tapi belum terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial. Selama ini bagi mereka untuk mendapat layanan kesehatan hanya membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM),” kata Nur Djulaeha.

Menurutnya, fakta ini menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Bandung Barat dalam upaya mengejar 98 persen kepesertaan BPJS Kesehatan dengan keaktifannya 80 persen dari jumlah penduduk KBB.

Ia menjelaskan, upaya yang dilakukan Pemkab Bandung Barat untuk mengejar target 98 persen kepesertaan BPJS Kesehatan dengan keaktifannya 80 persen, salah satunya dimulai dengan Peraturan Bupati Bandung Barat mengenai UHC.

“Dalam rancangan draft Peraturan Bupati diatur sejumlah kriteria peserta yang diajukan antara lain, terdaftar di DTKS yang disahkan Dinas Sosial, penyandang disabilitas, penghuni panti sosial,” kata Nur.

Ia menambahkan, kriteria lainnya adalah santri yang masuk kategori miskin dengan menyertakan SKTM satu desa setempat, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang masuk kriteria miskin dengan menyertakan SKTM.

“Balita stunting serta gizi buruk yang direkomendasikan oleh pemegang program terkait, penderita HIV/AIDS, penderita tuberkulosis, janda dan lansia tidak bekerja, serta lainnya. Program UHC ini menunjukkan pemerintah hadir di tengah masyarakat” kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dr Lia Sukandar menambahkan, Pemkab Bandung Barat pada tahun 2025 mengalokasikan anggaran UHC dari APBD KBB sebesar Rp 128 miliar lebih untuk mengcover kepesertaan BPJS Kesehatan bagi masyarakatnya.

“Masyarakat yang ditanggung BPJS Kesehatannya oleh Pemkab Bandung Barat sebanyak 276.750 jiwa. Mereka masuk kategori Pekerja Bukan Penerima Upah Pemerintah Daerah (PBPU Pemda),” kata Lia.

BACA JUGA: Pemerintah Lindungi Pekerja Seni dan Budaya Lewat BPJS Ketenagakerjaan

Ia menyebut anggaran UHC tahun 2025 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2024 yang hanya sebesar Rp84 miliar lebih.

UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan, promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau.

 

 

(Tri/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Nadin Amizah
Nadin Amizah Blak-blakan Kecewa Dilecehkan Fans
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Jirayut Thailand
Jirayut Blak-Blakan Ungkap Tetap Pilih Jadi Warga Thailand
Pohon Banda Aceh
Pohon Hasan Ulee Lheue di Banda Aceh yang Viral Kini Ditebang Oknum Tak Bertanggung Jawab
nelayan pangandaran lobster tenggelam
Nelayan Pemburu Lobster di Pangandaran Masih Hilang, Tim SAR Perpanjang Operasi
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming PSG vs Bayern Munchen Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

2

Tekan Harga Minyakita, Kemendag Siapkan Pola Distribusi Baru

3

Syarat dan Link Pendaftaran Pendamping Piala Presiden 2025

4

Pemerintah Pusat Bakal Berlakukan LPG Satu Harga Nasional

5

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang
Headline
Banjir Puncak Bogor - Instagram Info Puncak Bogor 1
Banjir Terjang Kawasan Puncak Bogor, Status Siaga 3 di Bendung Katulampa!
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 - Instagram Kemenbud
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 Bahas Warisan Prasejarah Kelas Dunia
kakek indramayu gugat cucu
Tega! Kakek di Indramayu Gugat Cucunya yang Masih Berumur 12 Tahun, Perkara Sengketa Tanah
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.