JK Sebut Ekonomi Indonesia Lambat Bukan Salah Prabowo, Jadi Penyebabnya?

Penulis: Saepul

jk prabowo
(Instagram/kemensetneg.ri)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membela Presiden Prabowo Subianto, terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ia menilai, kondisi ekonomi saat ini sangat dipengaruhi oleh kondisi global, terutama kebijakan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

JK mengatakan, jika kebijakan Trump yang menaikan tarif resiprokal pada produk-produk global yang ingin masuk ke Negri Paman Sam justru bisa menjadi senjata makan tuan.

“Trump belum paham, justru kebijakan tarif tinggi itu akan membebani sendiri rakyat USA dalam mengonsumsi produk-produk China dan negara lain yang selama ini membanjiri USA dengan harga terjangkau. Sebuah kebijakah bunuh diri,” kata JK dalam pidato acara Meet the Leaders di kampus Universitas Paramadina, Jakarta, ditulis Minggu (25/05/2025).

BACA JUGA:

Bahlil Lahadalia Umumkan Kepengurusan Golkar, Ada Putra Jusuf Kalla!

Prabowo Tunjuk Letjen Djaka Jadi Dirjen Bea Cukai karena Karib, Ini Kata Gerindra

Sehingga, menurutnya, pertumbuhan ekonomi global turun dari semula 3,7 menjadi hanya 2,8 persen dalam waktu dua bulan kebijakan tarif Trump dikeluarkan.

Merosotnya ekonomi global berdampak pada Indonesia yang pertumbuhannya menjadi tersendat. Dari rencananya 5,2 persen pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,8 persen.

Apalagi, kata JK, hutang menumpuk dan defisit tinggi akibat periode pemerintahan sebelumnya, akhirnya jalan efisiensi diambil oleh pemerintah Prabowo saat ini. Kondisi itu, menurutnya tidak sepenuhnya salah Prabowo.

“Bukan salah Prabowo, tapi itu akibat ekonomi dunia dan juga kebijakan pemerintahan masa lalu yang berakibat terjadi efisiensi di mana-mana,” jelasnya.

Ia memandang, akibat dari efisiensi itu berdampak pada banyak program pemerintah yang tidak berjalan mulus. Kemudian, terjadi penurunan daya beli masyarakat, konsumsi semakin melambat, PHK terjadi di mana-mana.

Dampak buruk lainnya, kata JK, premanisme semakin berkembang. Menurutnya, tindak premanisme itu menjadi banyak lantaran lemahnya faktor ekonomi.

“Premanisme yang tumbuh subur juga dampak tidak langsung oleh sebab kemunduran ekonomi yang berperanguh pada ekonomi rakyat banyak. Preman memang perlu diatasi, tapi penyebab utamanya harus diselesaikan, yaitu pengangguran massal,” ujarnya.

(Saepul)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Nadin Amizah
Nadin Amizah Blak-blakan Kecewa Dilecehkan Fans
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Jirayut Thailand
Jirayut Blak-Blakan Ungkap Tetap Pilih Jadi Warga Thailand
Pohon Banda Aceh
Pohon Hasan Ulee Lheue di Banda Aceh yang Viral Kini Ditebang Oknum Tak Bertanggung Jawab
nelayan pangandaran lobster tenggelam
Nelayan Pemburu Lobster di Pangandaran Masih Hilang, Tim SAR Perpanjang Operasi
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming PSG vs Bayern Munchen Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

2

Tekan Harga Minyakita, Kemendag Siapkan Pola Distribusi Baru

3

Syarat dan Link Pendaftaran Pendamping Piala Presiden 2025

4

Pemerintah Pusat Bakal Berlakukan LPG Satu Harga Nasional

5

Cegah Banjir, PWI Kabupaten Bandung dan PRIMA Kolaborasi Normalisasi Saluran Air
Headline
Banjir Puncak Bogor - Instagram Info Puncak Bogor 1
Banjir Terjang Kawasan Puncak Bogor, Status Siaga 3 di Bendung Katulampa!
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 - Instagram Kemenbud
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 Bahas Warisan Prasejarah Kelas Dunia
kakek indramayu gugat cucu
Tega! Kakek di Indramayu Gugat Cucunya yang Masih Berumur 12 Tahun, Perkara Sengketa Tanah
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.