BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Insiden kecelakaan helikopter di Malaysia mengakibatkan satu korban tewas dan seorang pilot selamat. Helikopter yang mengalami kecelakaan ini milik perusahaan penerbangan Indonesia, Zaveryna Utama.
Diketahui, helikopter dengan nomor registrasi PK-ZUV itu disewa dan dioperasikan oleh perusahaan Malaysia MHS Aviation Berhad. MHS Aviation Berhad mengonfirmasi helikopter tersebut jatuh di Helicopter Landing Site II, Bentong, Malaysia, pada Kamis (6/2/2025) pagi.
Perusahaan akan memastikan dan menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan kepada keluarga yang terdampak. Selain itu, perusahaan juga akan bekerja sama dengan otoritas penerbangan terkait untuk melakukan investigasi menyeluruh guna mengungkap penyebab jatuhnya helikopter sewaan tersebut.
Pilot Selamat, Korban Jiwa Dikonfirmasi
Pilot helikopter, Kustiyadi (44), yang merupakan warga negara Indonesia, berhasil selamat dalam kecelakaan ini. Ia mengalami luka ringan setelah berhasil ditarik keluar oleh seorang petugas keamanan setempat yang berada di pos jaga sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
Kepala Polisi Distrik Bentong, Supt Zaiham Mohd Kahar, menyampaikan seorang petugas keamanan berusia 38 tahun yang menyaksikan kejadian tersebut segera bertindak untuk menyelamatkan pilot dari pesawat yang terbakar.
“Sejauh ini, ada dua saksi, termasuk petugas keamanan yang menjadi saksi kunci,” katanya, dikutip Jumat (7/2/2025).
Sayangnya, insiden ini juga menelan korban jiwa. Polisi mengidentifikasi korban sebagai Finsen Resky Sembiring (27), warga negara Indonesia yang tewas setelah helikopter Bell 206L4 terbakar saat mendarat untuk mengisi bahan bakar.
Investigasi Masih Berlangsung
Hingga saat ini, penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap penyebab kecelakaan. Pihak berwenang telah memeriksa dua saksi, termasuk petugas keamanan yang menyelamatkan pilot. MHS Aviation berjanji akan transparan dalam proses investigasi dan bekerja sama dengan semua pihak terkait.
BACA JUGA: Satu WNI Tewas dalam Insiden Kecelakaan Helikopter di Malaysia
Insiden helikopter milik perusahaan Indonesia yang jatuh ini menjadi pengingat akan pentingnya standar keselamatan penerbangan, terutama bagi helikopter yang beroperasi di wilayah yang rawan kecelakaan. Pihak berwenang dan perusahaan penerbangan diharapkan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan guna menghindari insiden serupa di masa depan.
(Virdiya/Usk)