Insentif Mobil Hybrid Harus di Bawah Mobil Listrik agar Realistis?

Penulis: Saepul

insentif mobil hybrid
(Dok.Toyota)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengusulkan pemerintah memberikan insentif bagi mobil hybrid, mengingat pertumbuhan penjualannya lebih berkembang ketimbang mobil listrik.

Usulan tersebut bertujuan untuk mobil hybrid diberikan setengah dari insentif yang diterima oleh mobil listrik.

“Insentifnya (mobil hybrid) tidak perlu disamakan seperti BEV, dibedakan saja, kalau BEV itu misalnya diberikan subsidi PPN-nya 10 persen, hanya bayar 1 persen, ini tidak perlu, separuhnya misalnya, hybrid 5 persen,” ujar Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto melansir Antara, Minggu (07/07/2024).

BACA JUGA: Chery Omoda E5 Sudah Bisa Dibeli, Harga Mepet tapi Ada Insentif

Saat ini, mobil listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV) yang memenuhi syarat di Indonesia mendapatkan insentif berupa diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen.

Hal ini berarti tarif PPN 11 persen hanya perlu dibayar 1 persen, membuat harga mobil listrik menjadi lebih murah. Selain itu, mobil listrik juga mendapat insentif lainnya yaitu Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0 persen.

Permintaan insentif ini datang dari Agen Pemegang Merek (APM), terutama merek Jepang seperti Toyota dan Suzuki, yang sudah menjual model mobil hybrid.

Suzuki Indomobil Sales (SIS) berharap insentif untuk mobil hybrid setara dengan mobil listrik, yaitu diskon PPN 10 persen, karena kedua jenis kendaraan tersebut berada di bawah payung program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).

Gaikindo juga menilai pemerintah memiliki pilihan memberikan insentif lain yang tidak berupa kebijakan finansial, seperti bebas melintas di area ganjil-genap yang sudah diberikan untuk mobil listrik.

Jongkie menambahkan bahwa mobil hybrid lebih efektif digunakan masyarakat sehari-hari karena membantu pengurangan emisi karbon dan mengurangi penggunaan BBM tanpa memerlukan infrastruktur khusus seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Mobil hybrid dapat membantu percepatan target pengurangan emisi karbon yang sudah ditandatangani Indonesia dalam Paris Agreement.

Selain itu, dengan penggunaan BBM yang lebih efisien, mobil hybrid dapat membantu mengurangi subsidi BBM yang mencapai 500 triliun rupiah.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Siswa SMA terjebak kursi
Terjebak di Kerangka Kursi Rusak, Siswa SMA di Sumedang Panggil Damkar
Pelajar kritik jam malam
Pelajar Bekasi Kritik Kebijakan Jam Malam 'Tidak Semua yang Keluar Malam Negatif'
Spanyol vs Prancis
Prediksi Skor Spanyol vs Prancis Semifinal UEFA Nations League 2024/2025
Covid-19
KDM Tanggapi Covid-19 'Kita Sudah Terlatih'
Venue Piala Presiden Sudah Ditentukan, Bukan di Stadion GBLA
Venue Piala Presiden Sudah Ditentukan, Bukan di Stadion GBLA 
Berita Lainnya

1

Mahasiswa UNIBI Antusias Ikuti Creative Workshop JNE dan Siap Berkarya di JNE Content Competition: Inspirasi Tanpa Batas

2

Suasana Asri di Pesawahan Kaki Gunung Malabar

3

Greenpeace Sebut Tambang Nikel Ancam Laut Raja Ampat, Begini Respon Bahlil

4

Farhan Ingatkan Warga Potong Hewan Kurban di RPH Agar Sesuai Syariat

5

Creative Workshop JNE Content Competition "Inspirasi Tanpa Batas" Disambut Semangat Mahasiswa Universitas Bhakti Kencana
Headline
Kawah Timbang Gunung Dieng Alami Peningkatan Suhu dan Konsentrasi Gas CO2, Masyarakat Waspada
Kawah Timbang Gunung Dieng Alami Peningkatan Suhu dan Konsentrasi Gas CO2, Masyarakat Waspada
Gunung Tangkuban Parahu
Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan
BMKG Prakirakan Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Hari Ini
BMKG Prakirakan Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Hari Ini
Portugal
Portugal Lolos ke Final UEFA Nations League 2024/2025 usai Bungkam Jerman 2-1

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.