BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), menjelaskan alasan di balik perubahan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung, menjadi Rumah Sakit Welas Asih.
Perubahan nama tersebut didasarkan pada keputusan Gubernur Jawa Barat yang telah ditandatangani pada 19 Juni 2025.
Menurut Dedi, baik nama Al Ihsan maupun Welas Asih memiliki makna positif yang mencerminkan nilai-nilai kebaikan.
“Al Ihsan kalau di bahasa kita artinya kebaikan, Welas Asih kalau di Bahasa Arab, ar-Rahman ar-Rahim,” kata Dedi dalam unggahan di akun Instagram @dedimulyadi71 dikutip Minggu (6/7/2025
KDM menyatakan penggantian nama tersebut diharapkan akan beriringan dengan peningkatan layanan.
“Menggunakan nama-nama yang indah harus seiring dengan kualitas layanan yang lebih baik, apalagi menggunakan nama-nama yang sakral dan spiritual. Kualitas layanannya harus mencerminkan kesakralan dan kespiritualitasannya,” ujar Dedi.
Kemudian, Dedi menyinggung terkait kasus korupsi yang pernah terjadi di yayasan rumah sakit tersebut.
“Rumah sakit itu merupakan barang bukti yang dikembalikan berdasarkan putusan Mahkamah Agung, barang bukti itu merupakan sitaan pengadilan atas kasus korupsi Yayasan Al Ihsan,” ucapnya.
Rumah Sakit Al Ihsan awalnya dibangun atas prakarsa Yayasan Al Ihsan yang didirikan pada 15 Januari 1993, meskipun layanan medis di rumah sakit tersebut telah mulai beroperasi sejak 12 November 1992.
Baca Juga:
15 Dokter Spesialis Periksa Kesehatan Cabup Tasikmalaya Ai Diantani
Amarah Suami Protes Pelayanan Lamban hingga Istri Meninggal Dunia di RSUD Cibabat
Kepemilikan rumah sakit kemudian beralih ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat setelah pendirinya, Ukman Sutaryan, terbukti bersalah dalam kasus tindak pidana korupsi.
Berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 372/Pid/2003, yang diperkuat melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat pada 10 Maret 2005, seluruh bangunan dan aset milik Rumah Sakit Al Ihsan resmi menjadi milik pemerintah daerah.
(Virdiya/Budis)