BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pada tahun 2024, Indonesia mencatatkan prestasi atas upayanya dalam mendorong transisi energi dalam negeri.
Dalam laporan yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), Indonesia menempati peringkat ketiga dengan Indeks Transisi Energi Terbesar di Asia Tenggara.
Pada tahun 2024 World Economic Forum melakuakan penilaian terkait Indeks Transisi Energi terhadap 120 negara di dunia. WEF meluncurkan laporan ini untuk menilai perubahan global menuju energi ramah lingkungan.
Dalam penilaian ini, indeks transisi energi dinilai berdasarkan 46 indikator yang terbagi dalam 2 dimensi, yaitu performa sistem dan kesiapan transisi.
Dalam laporan tersebut, Indonesia memproleh nilai indeks transisi energi sebesar 56,7. Nilai ini menempatkan Indonesia pada peringkat 54 dari 120 negara, serta menduduki peringkat ketiga diantara jajaran negara Asia Tenggara.
Vietnam memimpin indeks transisi tertinggi diantar negara ASEAN dengan nilai 61,0 yang menempatkan nya pada posisi ke-32 secara global.
Diposisi ke-2, Malaysia masih jauh unggul dari Indonesia dengan indeks transisi 60,1 yang menempatkannya pada posisi ke-40 secara global.
Sementara itu Posisi ke-4 disusul oleh Thailand dengan nilai 55,8 dan menepati posisi ke-60 secara global.
Selanjutnya disusul oleh Singapura dengan nilai 55,0 (Peringkat 64), Laos 53,9 (Peringkat 72), Kamboja 52,9 (Peringkat 77), Brunei Darussalam 50,3 (Peringkat 96), dan Filipina 48,4 (Peringkat 105).
Indonesia sendiri masih tertinggal dalam salah satu dimensi dalam penlian WEF tersebut. Penilaian terhadap dimensi performa system transisi energi Indonesia mencatatkan angka yang tinggi dengan skor 69,9 poin.
Penilaian terhadap performa sistem menunjukan seberapa baik sistem pengelolaan negara terhadap energi. Angka ini mencerminkan pengelolaan energi di Indonesia saat ini sudah cukup baik.
Namun dalam dimensi kesiapan transisi, Indonesia masih harus melakukan evaluasi dan pengembangan. Dimensi kesiapan transisi menilai kesiapan negara dari sejumlah aspek meliputi modal dan investasi, regulasi dan komitmen pemerintah, Kelembagaan pemerintah, infrastruktur, sumberdaya manusia, dan struktur sistem energi.
BACA JUGA:
Kolaborasi dengan Australia, Pemerintah Kucurkan Rp40 Miliar untuk Riset Transisi Energi
ESDM Susun Direktorat Baru untuk Percepat Transisi Energi Indonesia
WEF menilai kesiapan transisi energi Indonesia hanya sebesar 36,9 poin. Angka Ini menunjukan masih banyaknya tantangan negara untuk mewujudkan transisi energi dari energi fosil menjadi energi hijau yang berkelanjutan.
Pemerintahan dibawah presiden Prabowo Subianto telah menyatakan komitmen nya dalam mendukung proses transisi energi melalui sejumlah Kebijakan dan Proyek strategis demi mewujudkan target besar swasembada energi.
Laporan dari World Economic Forum (WEF) ini dapat menjadi tolak ukur perkembangan transisi energi di Nusantara.
Dengan begitu Indonesia dapat mencapai transisi energi yang digambarkan WEF sebagai “Perubahan menuju sistem energi inklusif, berkelanjutan, terjangkau, dan aman yang dapat memberikan Solusi terhadap tantangan enrgi global”.
(Raidi/Budis )